Patung Penyu Alun-alun Gadobangkong Sukabumi Jebol, Ternyata hanya Terbuat dari Kardus
Seorang warga yang merekam video kemudian membuka bagian luar patung, mengungkap material utamanya karton yang disangga rangka
"Anggarannya tidak di DLH, tapi di Perkim. Penganggarannya masih di Perkim tahun ini, kami hanya pengelola saja. Kami sedang menunggu anggaran dari Perkim untuk perbaikan," ujar Prasetyo, Selasa (18/2/2025).
Namun, ketika ditanya mengenai jumlah anggaran yang akan digunakan untuk perbaikan, Prasetyo mengaku tidak mengetahui detailnya dan menyarankan untuk menanyakannya langsung kepada Dinas Perkim.
Anggota DPRD Sukabumi Soroti Dugaan Kualitas Buruk Proyek
Anggota DPRD Sukabumi, Hamzah Gurnita, juga ikut menyoroti kerusakan ini.
Ia menyayangkan bahwa dengan anggaran yang cukup besar, kualitas konstruksi justru tampak tidak sesuai harapan.
"Saya sangat menyayangkan dengan adanya beberapa kerusakan di area Alun-alun Gadobangkong. Padahal anggarannya cukup besar. Entah sampai mana kelanjutan atau nasib pembangunan tersebut," ujar Hamzah.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan di area pesisir seharusnya memperhitungkan faktor lingkungan, termasuk dampak dari ombak.
"Apalagi berbicara bangunan yang dekat dengan pantai, seharusnya lebih baik lagi kualitasnya. Entah masa pemeliharaannya masih ada atau tidak, tapi pihak perusahaan seharusnya memberikan penjelasan kepada publik mengenai masalah ini," tambahnya.
Hamzah berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi yang baru terpilih dapat menangani permasalahan ini dengan sigap.
Kontraktor: Alun-alun Tidak Dirancang Hadapi Ombak
Menanggapi kritik tersebut, perwakilan rekanan proyek pembangunan Alun-alun Gadobangkong, Imran Firdaus, menjelaskan bahwa masa pemeliharaan alun-alun sudah selesai sejak Agustus 2024.
"Masa pemeliharaan itu selama enam bulan, terhitung dari serah terima pertama di bulan Februari 2024 dan serah terima kedua di bulan Agustus 2024. Jadi, serah terima ke Kabupaten Sukabumi dari Provinsi sudah selesai pada September 2024," jelas Imran.
Imran juga mengungkapkan bahwa alun-alun tersebut tidak dirancang untuk menghadapi ombak besar.
Menurutnya, pada saat survei dilakukan sebelum pembangunan, jarak antara ombak dan alun-alun masih sekitar 70 meter.
"Alun-alun itu tidak dipersiapkan untuk berhadapan dengan ombak, tapi lebih ke area rekreasi di dekat pasir. Karena saat survei, kondisi air laut sedang surut," ungkapnya.
Sumber: Tribun Jabar
3 Fakta Tewasnya Jukir di Sukabumi: Ditemukan Kritis di Selokan, Keluarga Tolak Autopsi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Kembali Tegur Bupati Sukabumi, Pesan WA Tak Dibalas, Singgung Pembangunan Jembatan |
![]() |
---|
Bayi 1 Tahun Meninggal karena Ruangan RS Penuh, RSUD Palabuhanratu: Benar-benar Pukulan untuk Kami |
![]() |
---|
Penjelasan Lengkap Kemenkes Soal Penyebab Kematian Balita di Sukabumi, Bukan Cacingan, Tapi Sepsis |
![]() |
---|
Kemenkes Ungkap Penyebab Kematian Balita R di Sukabumi, Benar karena Cacingan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.