Sugiartama Meninggal 3 Bulan Setelah Digigit Anjing, Kronologis hingga Penjelasan Puskesmas & Dinkes
Sugiartama meninggal setelah sempat digigit anjing sekitar 3 bulan lalu. Kronologis meninggalnya Sugiartama diungkap pihak Puskesmas dan Dinkes.
"Kalau dia datang (ke puskesmas) pada saat itu, pasti akan mendapatkan VAR. Karena sesuai observasi terhadap anjing yang menggigit, anjingnya sudah tidak ditemukan," tandasnya.
Perbekel Desa Terkejut
Sementara itu Perbekel Desa Munduk, I Nengah Sudira, mengaku terkejut mendengar warganya I Kadek Sugiartama meninggal akibat suspek rabies.
Sebab selama ini pihaknya tidak pernah mendengar adanya laporan terkait kejadian korban gigitan anjing.
"Jujur kami cukup terkejut mendengar kabar almarhum meninggal suspek rabies. Sebab selama ini tidak ada cerita ataupun laporan terkait kejadian korban gigitan anjing di desa kami (Desa Munduk)," ujarnya.
Pihaknya di pemerintah desa bersama petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng berupaya melakukan penelusuran terhadap sejumlah kontak erat dengan almarhum I Kadek Sugiartama.
Upaya ini untuk meminimalisasi potensi penularan rabies.
Hasilnya diketahui ada 19 kontak erat.
Mereka terdiri dari keluarga, meliputi istri almarhum, saudara sepupu, ipar, menantu serta kerabat.
19 orang tersebut selanjutnya diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
"Kontak erat ini dikhawatirkan berpotensi tertular melalui cairan. Baik berupa muntahan, atau air ludah pasien selama di rumah ataupun saat dirawat di RSUD," ucapnya.
Tracing Kontak Erat
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng, Nyoman Budiastawan mengatakan pasca kasus kematian Sugiartama, tim medis Puskesmas Banjar 2 telah bergerak melakukan tracing kontak erat.
"Memang peristiwa gigitannya di Pancasari yang merupakan wilayah Puskesmas Sukasada 2. Namun pasien ini asalnya di Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Sehingga merupakan wilayah kerja Puskesmas Banjar 2," jelasnya, Selasa (25/2/2025).
Dari hasil penelusuran tercatat ada 19 orang kontak erat. Seluruhnya merupakan keluarga maupun kerabat Sugiartama.
"Semuanya sudah diberikan VAR di Puskesmas Banjar 2," ungkapnya.
Budiastawan menyebut stok VAR di Kabupaten Buleleng sekitar 10.400 vial.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.