Jumat, 3 Oktober 2025

Sugiartama Meninggal 3 Bulan Setelah Digigit Anjing, Kronologis hingga Penjelasan Puskesmas & Dinkes

Sugiartama meninggal setelah sempat digigit anjing sekitar 3 bulan lalu. Kronologis meninggalnya Sugiartama diungkap pihak Puskesmas dan Dinkes.

Penulis: Dewi Agustina
Istimewa
SUSPEK RABIES - Belasan kerabat dari I Kadek Sugiartama (35) saat dikumpulkan di Puskemas Banjar 2 untuk diberi Vaksin Anti Rabies (VAR). Sugiartama meninggal akibat suspek rabies, berikut kronologis meninggalnya Sugiartama dan penjelasan pihak Puskesmas dan Dinkes Buleleng. 

"Saat itu yang bersangkutan digigit anjing liar di pergelangan kaki. Walaupun tidak terlalu parah gigitannya, yang bersangkutan segera dilarikan ke puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Sukasada 2," kata Budiastawan dikonfirmasi Selasa (25/2/2025).

Di puskesmas, Sugiartama mendapatkan perawatan sesuai dengan SOP, yakni pembersihan luka menggunakan air mengalir. 

Selanjutnya Sugiartama diobservasi selama 14 hari. 

Sayangnya 14 hari kemudian Sugiartama tidak kembali ke Puskesmas Sukasada 2.

"Padahal pihak puskesmas sudah meminta agar pasien datang 14 hari kemudian. Petugas juga sudah berusaha menghubungi yang bersangkutan, namun ponselnya juga tidak aktif," jelasnya. 

Hingga 3 bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 18 Februari 2025, Sugiartama sempat berobat ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Munduk. 

Namun ia tidak memberi informasi pernah digigit anjing. 

"Itu keluhannya hanya sakit pinggang, sering kencing, dan meriang panas dingin. Sehingga pihak Pustu memberi obat sesuai dengan keluhan yang disebutkan," ujarnya. 

Berselang tiga hari kemudian, Sugiartama kembali sakit dan dilarikan ke RS Semara Ratih di Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Pada saat ini sejatinya Sugiartama sudah menunjukkan gejala memberontak. 

Tak hanya itu, Sugiartama juga sudah menunjukkan gejala takut sinar, takut air, nyeri pinggang. 

Namun pihak keluarga memutuskan untuk pulang paksa. 

"Tanggal 22 Februari baru dibawa ke RSUD Buleleng. Namun pada tanggal 23 Februari kondisi pasien semakin memburuk, dan tanggal 24 Februari nyawa pasien tidak bisa diselamatkan," jelasnya. 

Menurut Budiastawan, apabila dalam masa observasi 14 hari tersebut Sugiartama datang ke puskesmas, kemungkinan nyawanya bisa diselamatkan. 

Ini mengingat anjing yang menggigit tidak ditemukan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved