Jumat, 3 Oktober 2025

Sugiartama Meninggal 3 Bulan Setelah Digigit Anjing, Kronologis hingga Penjelasan Puskesmas & Dinkes

Sugiartama meninggal setelah sempat digigit anjing sekitar 3 bulan lalu. Kronologis meninggalnya Sugiartama diungkap pihak Puskesmas dan Dinkes.

Penulis: Dewi Agustina
Istimewa
SUSPEK RABIES - Belasan kerabat dari I Kadek Sugiartama (35) saat dikumpulkan di Puskemas Banjar 2 untuk diberi Vaksin Anti Rabies (VAR). Sugiartama meninggal akibat suspek rabies, berikut kronologis meninggalnya Sugiartama dan penjelasan pihak Puskesmas dan Dinkes Buleleng. 

TRIBUNNEWS.COM, BULELENG - I Kadek Sugiartama (35), warga asal Banjar Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali meninggal dunia, Senin (24/2/2025) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Sugiartama diketahui sempat digigit anjing sekitar 3 bulan lalu tepatnya November 2024.

Baca juga: Lagi Pasien Rabies di NTT Meninggal, YB Sempat Mengeluh Sesak Napas, Gelisah, Takut Angin hingga Air

Namun dia tidak melanjutkan pengobatan setelah 14 hari usai observasi di Puskesmas Sukasada 2.

Kronologis meninggalnya Sugiartama diungkapkan Direktur RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha, Senin (24/2/2024).

Putu Arya Nugraha mengatakan pasien Sugiartama diterima di RSUD Buleleng, Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 18.00 sore. 

"Pasien diterima dalam kondisi kritis. Pasien saat itu sudah gelisah, demam tinggi, takut air, takut cahaya dan juga takut angin," ujar Putu Arya didampingi Kasubbag Humas RSUD Buleleng, I Ketut Budiantara dikutip dari TribunBali.com

Tim dokter melakukan observasi terhadap pasien selama kurang lebih dua jam sebelum Sugiartama dipindah ke ruang rawat intensif.

Namun selama perawatan di ruang intensif, kondisi Sugiartama semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

"Pasien dinyatakan meninggal dunia akibat suspek rabies pada Senin, 24 Februari 2025 sekitar pukul 02.00 dini hari," ujarnya. 

Baca juga: Kronologi Pasien Rabies di NTT Meninggal, Sempat Kabur saat Dirawat dan Tolak Vaksin dari Puskesmas

Sempat Digigit Anjing Liar

Putu Arya mengatakan, dari keterangan pihak keluarga, Sugiartama sempat digigit anjing liar di kawasan Pasar Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng sekitar 3 bulan lalu. 

"Yang bersangkutan sempat digigit anjing liar 3 bulan lalu pada bagian kaki. Setelah digigit, selanjutnya dia langsung membasuhnya dengan air sabun. Namun sayangnya, tidak langsung berobat nyari VAR," jelasnya.

Petugas kesehatan sedang menyuntikan vaksin rabies untuk disuntikan ke seekor kucing di kantor kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023). Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan menyiapkan 100 dosis vaksin rabies untuk disuntikan ke sejumlah hewan peliharaan secara gratis demi mempertahankan status Jakarta yang bebas dari kasus rabies. Warta Kota/Yulianto
Petugas kesehatan sedang menyuntikan vaksin rabies untuk disuntikan ke seekor kucing di kantor kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023). Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan menyiapkan 100 dosis vaksin rabies untuk disuntikan ke sejumlah hewan peliharaan secara gratis demi mempertahankan status Jakarta yang bebas dari kasus rabies. Warta Kota/Yulianto (WARTAKOTA/YULIANTO)

Penjelasan Dinkes

Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng, Nyoman Budiastawan menjelaskan, meninggalnya Kadek Sugiartama akibat tidak mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).

Pasalnya Budiastawan ternyata tidak kembali melanjutkan pengobatan di puskesmas pada masa observasi, pasca mengalami gigitan anjing liar

Diketahui Sugiartama digigit anjing liar pada 7 November 2024. 

Berawal saat Sugiartama berjualan di Pasar Pancasari, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved