Bocah SD yang Lehernya Digembok Sang Ayah Kelaparan Akhirnya Keluar Rumah Cari Makan
Kedua bocah dengan rantai digembok di leher mereka membuat sejumlah warga di Desa Jatiwangi, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat terkejut.
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Dua bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar SD di Majalengka, Jawa Barat, lehernya dirantai oleh ayahnya sendiri.
Tak Hanya itu, rantai tersebut juga dipasangi gembok besar alias digembok.
Aksi kejam sang ayah tersebut viral di media sosial.
Kedua bocah dengan rantai digembok di leher mereka membuat sejumlah warga di Desa Jatiwangi, Kecamatan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat terkejut.
Warga mempertanyakan alasan kedua anak itu dipasangi rantai yang ternyata dilakukan oleh sang ayah.
Berdasarkan keterangan kakak beradik ini, penyebabnya adalah keduanya mencuri uang ayahnya sebesar Rp50 ribu untuk jajan.
Sebelumnya, mereka juga dilaporkan kepada ayah mereka karena mencuri uang tetangga.
Polres Majalengka, Jawa Barat, tidak ada pemeriksaan lebih lanjut terkait persoalan ini karena sudah diselesaikan melalui kepala desa.
Polisi pun mengimbau agar orang tua dapat menjaga anaknya masing-masing dan berharap kejadian tersebut tidak terulang.
Duduk Perkara Kasus
Kepala Desa Jatiwangi, Yuda Hendra Saputra, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (12/11/2024) lalu di wilayah desa yang dipimpinnya.
Menurutnya sang ayah nekat mengikat rantai di leher dua anaknya untuk memberikan efek jera, karena keduanya kerap mencuri uangnya untuk jajan.
"Awalnya, mereka sekeluarga berada di rumahnya, ada ayah, ibu, dan dua anaknya, tetapi ibunya pergi ke rumah neneknya di blok sebelah," ujar Yuda Hendra Saputra saat ditemui di Balai Desa Jatiwangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Kamis (14/11/2024).
Ia mengatakan, pada siang hari sang ayah pun berangkat bekerja menjadi sopir odong-odong meninggalkan kedua anaknya di rumahnya.
Namun, sorenya kedua bocah tersebut keluar rumah dalam kondisi leher dirantai dan dipasangi gembok cukup besar, sehingga menarik perhatian warga sekitar.
Rupanya, kedua bocah itu hendak menyusul ibunya ke rumah neneknya, bahkan warga pun terus berkumpul di sepanjang perjalanan hingga tiba di rumah neneknya.
Sumber: Tribun Batam
Heboh Surat Agar Ortu Tidak Gugat Bila Anak Keracunan MBG, Pakar: Seolah Lepas Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Alasan Dapur MBG di Bandung Disegel Warga, Sehari Produksi 3.000 Porsi, Polisi Lakukan Mediasi |
![]() |
---|
Pelajar SMA Keluhkan Menu MBG di Sukabumi Bau: Nasi Berlendir |
![]() |
---|
8.344 SPPG Dibangun dengan 100 Persen Dana Masyarakat |
![]() |
---|
Kepala BGN Dadan Mendadak Ditelepon Prabowo, Tanya Isu Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.