Senin, 29 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

8.344 SPPG Dibangun dengan 100 Persen Dana Masyarakat

awalnya program Makan Bergizi Gratis akan menggunakan anggaran Rp71 triliun untuk pembangunan 5.000 SPPG dengan target 17,5 juta penerima manfaat.

Tribunnews/Dennis Destryawan
PENDANAAN SPPG — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kantor BGN, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Alokasi anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp71 triliun untuk pembangunan 5.000 SPPG dengan target 17,5 juta penerima manfaat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan capaian dan strategi percepatan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar target 82,9 juta penerima manfaat bisa terpenuhi pada akhir 2025.

Dadan menerangkan, awalnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menggunakan anggaran Rp71 triliun untuk pembangunan 5.000 SPPG dengan target 17,5 juta penerima manfaat.

“Kemudian setelah program ini berjalan, banyak keluhan dari masyarakat karena sebagian sudah menerima, sebagian belum dan ingin segera mendapat manfaat,” ujar Dadan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah meminta agar target penerima manfaat diperluas, serta menginstruksikan agar 82,9 juta penerima manfaat bisa dipenuhi di akhir tahun 2025 ini.

“Kami bekerja keras untuk bisa menunggu target tersebut. Alhamdulillah sampai hari ini, sampai pagi ini, sudah ada 8.344 satuan pelayanan pemenuhan gizi dan itu 100 persen dari 8.344 itu didanai oleh dana masyarakat. Jadi ini kontribusi masyarakat yang luar biasa,” kata dia.

Meski demikian, pihaknya masih memiliki anggaran Rp6 triliun untuk membangun 1.542 SPPG. “Sampai sekarang belum bisa melaksanakan satu bangunan pun masih dalam proses,” tambahnya.

Ia menjelaskan, ada dua strategi untuk mempercepat pembangunan. Pertama, di daerah aglomerasi mengandalkan kemitraan dengan berbagai pihak. Mulai dari TNI, Polri, Kadin, Muhammadiyah, hingga NU.

“Seluruh pihak yang memang sangat peduli dengan program ini. Dan itu dana yang dikeluarkan oleh mereka, kemudian digunakan untuk membangun SPPG dan nanti ketika sudah jadi kemudian bermitra dengan Badan Gizi dan diberikan insentif oleh Badan Gizi,” ungkap Dadan.

Dadan menuturkan hingga kini sudah terdaftar hampir 29.000 dari target 25.000 SPPG di aglomerasi dengan total penerimaan manfaat di atas 1.000 dan langkah yang dilakukan BGN sekarang adalah bagaimana mempercepat proses verifikasinya.

Baca juga: Ternyata Menu MBG di Wonogiri Terjangkit Ecoli dan Salmonella, Ratusan Siswa Alami Gejala Keracunan

“Alhamdulillah setiap hari itu rata-rata kami bisa memverifikasi antara 100 sampai 150 SPPG sehingga angka SPPG bertambah setiap hari,” katanya.

Ia menambahkan, jumlah SPPG meningkat signifikan dalam dua bulan terakhir. Sementara itu, strategi kedua ditujukan untuk daerah terpencil. Sebab, mitra MBG tidak mungkin masuk untuk penerima manfaat di bawah 1.000.

Baca juga: 3 Fakta soal Ratusan Siswa Diduga Keracunan MBG di Garut, Polisi Selidiki

“Maka bantuan Bapak Menteri Dalam Negeri ini luar biasa sudah menginstruksikan kepada seluruh Pemda untuk membentuk satgas."

"Satgas inilah yang kemudian mendata berapa banyak SPPG di daerah terpencil yang harus dibangun dan alhamdulillah untuk percepatan pembangunannya kita mendapat cukup yang luar biasa dari Menteri PU,” paparnya.

Dadan optimistis target bisa dicapai. Menurutnya, saat ini 25.000 SPPG di daerah aglomerasi bisa dikerjakan melalui mitra dan 6.000 SPPG di daerah terpencil melalui dana APBN, serta Satgas di tingkat Pemerintah Daerah.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan