Senin, 29 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

301 Pelajar di Bandung Barat Alami Gejala Keracunan seusai Konsumsi MBG

Sebanyak 301 pelajar dari SD hingga SMK di Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan usai menyantap MBG pada Senin (22/9/2025).

Tribunjabar.id / Rahmat Kurniawan
SISWA KERACUNAN MBG - Korban keracunan menu MBG terus berdatangan di GOR Kecamatan Cipongkor Bandung Barat, Senin (22/9/2025) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan pelajar di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, mengalami gejala keracunan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (22/9/2025).

Program MBG adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok rentan, seperti siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi angka malnutrisi dan stunting.

Program ini merupakan inisiatif dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun fondasi kesehatan dan kesejahteraan bangsa, serta turut menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM dan produsen rakyat dalam rantai pasoknya. 

Adapun hingga pukul 23.56 WIB semalam, jumlah korban gejala keracunan yang terdata mencapai 301 orang.

Korban terdiri dari pelajar SD, MTs, SMP hingga SMK.

116 orang dirawat telah di Puskesmas Cipongkor, 13 orang di bidan desa Sirnagalih, 27 orang di RSUD Cililin, 127 orang di posko kecamatan Cipongkor, dan 18 orang di RSIA Anugrah.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menuturkan, jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah.

“Penanganan medis sudah disiapkan di beberapa titik, termasuk di puskesmas, rumah sakit, dan posko darurat. Polda Jabar bersama instansi terkait akan terus memantau dan memastikan korban mendapatkan perawatan,” ujarnya, Selasa (23/9/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Kombes Hendra menambahkan, kepolisian akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk menelusuri sumber makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal ini.

“Kami imbau masyarakat tetap tenang. Saat ini tim kesehatan fokus pada penanganan korban, sementara aparat Kepolisian akan membantu memastikan penyelidikan terkait penyebab dugaan keracunan ini,” katanya.

Sementara itu, petugas telah mengambil sampel berupa sisa muntahan siswa yang mengalami keracunan MBG.

Baca juga:  Istana Tegaskan Pemerintah Tidak Tone Deaf dalam Kasus Keracunan MBG 

Sampel tersebut akan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui penyebab keracunan.

"Tadi sampel muntahan, yang diambil petugas," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lia N Sukandar di Kantor Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Senin (22/9/2025) malam.

Petugas telah mengumpulkan 2 kantung keresek yang berisi sisa muntahan siswa.

"Sebanyak 2 keresek sampel dibawa ke Laboratorium," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan