Pengabdian Warga Gumuk Boyolali pada Alam Berbuah Manis: Dulu Tak Dilirik, Kini Dipandang
Pengabdian warga Gumuk, Desa Mriyan, Musuk, Boyolali untuk melestarikan alam berbuah manis, kopi dan anggrek Gumuk makin mentereng di mata masyarakat
Harga biji kopi warga Gumuk-pun ikut meningkat, yang sebelumnya hanya laku Rp2.000, Painu meningkatkan harga jual menjadi Rp6.000 melalui skema pemasaran yang lebih baik.
Meski hanya dikelola kelompok yang beranggotakan 34 orang, semua warga Gumuk nampaknya merasakan hasil manisnya.
Dengan sebagian besar berlatar belakang tani, konservasi anggrek dan bisnis kopi Gumuk membuat kegiatan warga hingga anak muda makin bervariasi.
Pengabdian Kelompok Tani Subur Makmur untuk melestarikan anggrek dan kopi di desa Gumuk membuat mata Painu berbinar.
Ia mengungkapkan ada perubahan signifikan untuk Desa Gumuk, sebelum dan sesudah adanya program CSR Aqua bersama LPTP.
Karena konservasi anggrek dan kopi bersinergi bersama, kini Desa Gumuk tak lagi dipandang sebelah mata.
Desa Gumuk yang tak pernah dilirik siapapun, kini mulai dikenal dan mentereng di antara dukuh lainnya di Kecamatan Tamansari, Musuk, Boyolali.
Bermula dari pekerjaan sampingan, pemberdayaan masyarakat yang dibantu LPTP dan Aqua membuat Desa Gumuk makin dipandang.
"Alhamdulillah sae (bagus). Sebelum ada program dari CSR Aqua, Desa Gumuk ini gak ada yang melirik, hanya dipandang sebelah mata. Kalo sekarang, kalau nyebut Desa Gumuk, pasti (respons orang-orang) 'oh yang kopi kui, yang anggrek kui'. Paling signifikan hal itu," ujar Painu.
Selain kopi, Desa Gumuk memang tak bisa lepas dari konservarsi Anggrek langka spesies Gunung Merapi.
Bahkan konservasi anggrek sudah ada sebelum Kopi Gumuk terealisasi.
Sejak dibuka hingga kini, konservasi anggrek Gumuk telah membuat model pengadopsian untuk para pecinta bunga untuk ikut melestarikan anggrek spesies Merapi, termasuk si cantik Vanda, Tricolor.
Proses pengadopsian digunakan karena larangan adanya jual-beli bunga langka atau tanaman yang dilindungi.
Kelompok Karya Muda yang sekaligus anggota Tani Subur Makmur akan merawat pohon anggrek sang pengadaptor.
Bunga yang telah diadopsi akan dirawat dan akan dikembalikan di Taman Nasional Gunung Merapi dengan stempel nama pengadopsi.
Hingga kini, sudah ada tujuh pengadopsi bunga anggrek vanda, tricollor.
Sumber: TribunSolo.com
Lewat Program Jumat Berkah, Iptu Agung Muryo Rutin Bagikan 650 Porsi Makanan Gratis di Boyolali |
![]() |
---|
Duduk Perkara Kades di Boyolali Gadaikan Tanah Desa Rp1,4 Miliar, Warga: Buat Usaha Kandang Ayam |
![]() |
---|
Keluarga Korban Ungkap Kronologi Guru Injak Murid di Boyolali, Polisi Selidiki |
![]() |
---|
Kades di Boyolali Sertifikatkan Tanah Desa Atas Namanya demi Dapat Utang Rp1,4 M, Kini Gagal Bayar |
![]() |
---|
Satpol PP Ugal-ugalan di Boyolali, Mobilnya Hampir Tabrak Bocah Naik Sepeda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.