Pasutri di Tasikmalaya yang Live Adegan Ranjang Depan Anak SD Melarikan Diri, Ini Kata Psikolog
asangan suami istri ES (24) dan LA (24) di Tasikmalaya memiliki 'bisnis' yang meresahkan warga Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut Psikolog Anggi Anggraeni, anak-anak bisa terpapar video porno disebabkan beberapa hal.
Pertama bisa disebabkan karena terpapar dari lingkungan dan teman-temannya. Lingkungan merupakan tempat yang membentuk perilaku anak hingga kedepannya.
Kedua, bisa jadi anak-anak tersebut pernah menonton video porno sebelumnya, dan mengajak teman-temannya.
"Yang lebih kasian anak-anak yang terbawa-bawa, karena biasanya anak-anak diajak dan mengajak, karena bisa jadi mereka merasa video porno itu hal yang menyenangkan," ujar Anggi Anggraeni.
Psikolog Pamela Anggia Dewi juga menjelaskan bahwa ketika anak-anak sudah kecanduan, mereka akan mencari terus.
Mereka yang kecanduan akan mengalami disosiasi antara perasaan senang dan konsekuensi yang dilupakan.
"Jadi mereka yang mengalami disosiasi tidak bisa melihat dengan jelas dan objektif antara perasaan yang senang sesaat dengan konsekuensi kedepannya," ujar Pamela Anggia Dewi.
Ketika rasa zat dovamin memenuhi otak dan menyebabkan kecanduan muncul, mereka tidak akan memikirkan konsekuensi yang akan terjadi, dan hanya memikirkan kesenangan yang sesaat.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologi Terungkapnya Jualan Adegan Ranjang Live, Bayarannya 'Receh' Tapi Bocah SD Jadi Korban,