Senin, 29 September 2025

Soal Insentif Khusus Mobil PHEV, Menperin Agus Gumiwang Sebut Tunggu Restu Kemenko Perekonomian

Meski BEV yang digadang-gadang paling bisa mengurangi emisi, kontribusi penjualannya masih terbilang sedikit, hanya 43.188 unit pada 2024.

Lita/Tribunnews
INSENTIF PHEV - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai meresmikan pabrik Daimler di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (10/6/2025). Kementerian Perindustrian telah merumuskan usulan mengenai insentif mobil berjenis PHEV ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 

TRIBUNNEWS.COM, CIKARANG - Pemerintah sampai memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik baterai (BEV) dan hybrid untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Kedua jenis teknologi ini disebut paling ramah lingkungan dalam mengurangi emisi gas buang. 

Sayangnya, meski BEV yang digadang-gadang paling bisa mengurangi emisi, kontribusi penjualannya masih terbilang sedikit, hanya 43.188 unit pada 2024.

Baca juga: Pemerintah Diminta Evaluasi Insentif Mobil LCGC dan Hybrid untuk Selamatkan Penjualan 

Persoalan harga dan infrastruktur yang menyertai model ini membuat masyarakat masih ragu-ragu untuk berpindah menggunakan BEV.

Sedangkan teknologi hybrid sendiri dinilai paling cocok dengan geografis Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau, sehingga tidak membutuhkan pembangunan infrastruktur pengecasan.

Pemerintah Indonesia memberikan insentif PPnBM DTP (Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid yang memenuhi syarat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.

Insentif ini berlaku untuk tahun 2025 dan ditujukan untuk mobil hybrid yang berjenis full hybrid, mild hybrid dan plug-in hybrid. 

Khusus Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang memadukan mesin bensin dan pengisian daya listrik, Kementerian Perindustrian telah mengusulkan insentif terpisah. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pihaknya sudah merumuskan usulan insentif PHEV ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Kalau keputusan di kantor kami ya sudah final. Sekarang kita tunggu mengenai keputusan yang ada di lapangan banteng (Kemenko Perekonomian)," tutur Agus usai meresmikan pabrik Daimler di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (10/6/2025).

Meski sudah merumuskan usulan untuk insentif PHEV, Menperin mengingatkan bahwa pemerintah juga memiliki keterbatasan.

"Tapi juga kita harus paham bahwa kita ada keterbatasan fiskal," ungkap Menperin Agus Gumiwang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan