Mushola Ambruk di Sidoarjo
Fakta Mengejutkan di Balik Tragedi Ponpes Al Khoziny, Tanda Bahaya Keselamatan Ribuan Santri
Peristiwa tragis tersebut bukan sekadar musibah, tetapi menunjukkan kegagalan sistemik dalam penerapan standar teknis pembangunan.
Dalam pandangannya, ada enam langkah mitigasi yang harus dilakukan.
Pertama, melibatkan ahli sejak awal agar perhitungan struktur dan pondasi mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI).
Kedua, menetapkan standar mutu bahan bangunan, sesuai SNI 1726:2019 tentang ketahanan gempa.
Ketiga, melakukan audit kelayakan bangunan, terutama pesantren yang menampung ratusan santri.
Keempat menerapkan regulasi lebih tegas, termasuk penegakan izin mendirikan bangunan (IMB) dan pengawasan profesional.
Kelima meningkatkan edukasi dan sosialisasi, agar pesantren memahami pentingnya keselamatan konstruksi.
Keenam menyiapkan dana khusus renovasi dan standarisasi melalui bantuan pemerintah.
"Kesadaran bahwa bangunan aman adalah bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual harus ditanamkan di lingkungan pesantren,” katanya.
Sudjatmiko menegaskan, setiap bangunan yang gagal adalah alarm keras bagi dunia teknik dan kebijakan publik. Ia berharap tragedi di Sidoarjo tidak berhenti sebagai berita sesaat, tetapi menjadi momentum perubahan dalam tata kelola pembangunan fasilitas pendidikan.
Ponpes Al Khoziny ambruk
Pondok Pesantren
santri
Persetujuan Bangunan Gedung
Dody Hanggodo
Menteri Pekerjaan Umum
Mushola Ambruk di Sidoarjo
Update Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny: 37 Korban Meninggal, Salah Satunya Dalam Kondisi Tak Utuh |
---|
Tim SAR Temukan 11 Jenazah Baru, Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Capai 36 Orang |
---|
BNPB Update Korban Insiden Musala Al Khoziny: 25 Tewas, 38 Tertimbun, 129 Dievakuasi |
---|
Update Korban Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 26 Orang Meninggal, 38 Masih Pencarian |
---|
Update Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 16 Tewas, 1 Potongan Tubuh, 4 Kendala Identifikasi Jasad |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.