Kronologi Pratu Johari Gugur saat Tugas HUT TNI: Berawal dari Antena Tank

Ringkasan Utama

• Pratu Johari Alfarizi gugur saat bertugas dalam pergeseran alutsista menjelang HUT ke-80 TNI di Jakarta.
• Ia terjatuh dari atas Tank Marder yang sedang diangkut transporter saat menurunkan antena, dan dinyatakan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
• Jenazah dimakamkan secara militer di kampung halamannya di Aceh Tenggara.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Seorang prajurit TNI dari Batalyon Kavaleri 1/Tank Badak Ceta Cakti (YonKav 1/BCC), Pratu Johari Alfarizi, meninggal dunia dalam insiden saat rangkaian kegiatan HUT ke-80 TNI di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Mohammad Fadjar membenarkan bahwa Pratu Johari gugur saat bertugas. 

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Almarhum Pratu Johari Alfarizi saat bertugas terjatuh dari atas Tank Marder yang sedang diangkut transporter (ketinggian sekitar 4 meter) dan mengalami patah leher,” kata Fadjar kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

Kronologi Kejadian

Insiden yang menimpa Pratu Johari Alfarizi terjadi saat pergeseran alutsista menjelang defile HUT ke-80 TNI pada Sabtu (4/10/2025) malam.

Ia bertugas sebagai kru Tank Marder dalam barisan kendaraan tempur yang bergerak dari Monas menuju Mahkamah Agung (MA).

Berikut urutan peristiwa berdasarkan informasi resmi yang dihimpun:

• Pukul 22.00 WIB - Pratu Johari bersama personel lainnya memulai pergeseran materiil dari pintu gerbang Monas, Jakarta Pusat, sebagai bagian dari rangkaian Defile Alutsista HUT ke-80 TNI.
• Pukul 22.30 WIB - Rangkaian kendaraan tempur keluar dari Monas melalui pintu dekat Patung Kuda, Jakarta Pusat.
• Pukul 22.40 WIB - Saat melintas di depan Stasiun Gambir, Johari berusaha menurunkan antena Tank Marder agar tidak tersangkut jembatan penyeberangan.
• Posisi - Saat kejadian Johari berdiri di atas tank dan menghadap ke belakang kendaraan, sehingga tidak menyadari keberadaan jembatan di depan.
• Insiden - Ia terjatuh dari atas Tank Marder dan tergilas ban belakang kendaraan transporter yang mengangkut tank tersebut.
• Evakuasi dan penanganan - Lima menit setelah kejadian, Johari dievakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto oleh tim medis dan personel pengamanan.
• Pukul 23.12 WIB Berdasarkan keterangan medis, Pratu Johari dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Baca juga: Sosok Praka Mar Zaenal Muttaqin, Gugur usai Terjun Payung HUT ke-80 TNI di Teluk Jakarta

Defile Alutsista HUT TNI: Apa yang Terjadi di Monas

Peringatan HUT ke-80 TNI digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Minggu (5/10/2025).

Acara ini menjadi salah satu perayaan militer terbesar dalam sejarah TNI, dengan melibatkan lebih dari 133.000 personel dari tiga matra dan 1.047 unit alat utama sistem senjata (alutsista).

Defile alutsista merupakan bagian dari rangkaian utama, menampilkan kendaraan tempur, persenjataan berat, dan formasi pasukan yang bergerak dari Monas menuju Mahkamah Agung (MA).

Tank Marder, kendaraan tempur infanteri buatan Jerman yang digunakan TNI AD sejak 2014, termasuk dalam barisan tersebut.

Tank Marder 1A3 memiliki kecepatan hingga 75 km/jam dan dilengkapi meriam otomatis kaliber 25 mm.

Kendaraan ini juga memiliki sistem proteksi NBC (nuklir, biologis, kimia) dan digunakan untuk mendukung mobilitas pasukan dalam operasi darat.

Pergeseran alutsista dilakukan pada malam hari untuk persiapan defile pagi berikutnya. Dalam proses inilah insiden yang menimpa Pratu Johari terjadi.

Pemakaman dan Latar Belakang Pratu Johari

Jenazah Pratu Johari telah diantar ke kampung halamannya di Desa Pasir Penjengakan, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Minggu (5/10/2025) malam.