Khutbah Jumat 3 Oktober 2025: Berhati-Hati di Zaman Penuh Fitnah, Jangan Mudah Tersulut Emosi
Naskah khutbah Jumat 3 Oktober 2025 mengusung tema yang mengajak umat Islam berhati-hati di tengah zaman penuh fitnah, agar tak mudah tersulut emosi.
Melalui kejadian itu orang-orang Yahudi Madinah menuduhkan fitnah kepada istri Rasulullah.
Maka dari itu kita harus waspada.
Sebagai umat Islam jangan gampang terprovokasi, menyebarkan berita bohong.
Seseorang yang menyebarkan segala hal yang ia dengar merupakan termasuk pembohong. Sebagaimana dalam hadis:
كَفَى بالمرءِ كذِبًا أن يحدِّثَ بِكُلِّ ما سمِعَ
“Hanya dengan menyebarkan segala hal yang didengar, seseorang dianggap pembohong.”
Lalu fitnah juga terjadi ketika kepemimpinan Usman ibn Affan.
Beliau dituduh nepotisme karena banyak saudaranya diangkat menjadi gubernur.
Hal tersebut dianggap nepotisme lantaran mengutamakan keluarga daripada profesionalisme.
Kemudian banyak juga tuduhan korupsi terhadap beliau.
Namun, hal itu ditepis oleh Sayyidina Usman. Sebab sebelum menjadi khliafah beliau adalah saudagar kaya raya, setelah menjabat khalifah unta beliau hanya tinggal dua.
Nahasnya beliau terbunuh di tengah bacaan AL-Qur’annya.
Hal itu merupakan bentuk fitnah yang dilancarkan oleh orang-orang yang tidak senang terhadap Islam, bisa jadi orang-orang hiprokrit (munafik) atau orang non-muslim.
Saya kira banyak orang dengan perangai-perangai tersebut di akhir zaman ini, bahkan dari kalangan pejabat. Sebagaimana dalam hadis:
إيَّاكُمْ والظَّنَّ، فإنَّ الظَّنَّ أكْذَبُ الحَديثِ
“Janganlah berburuk sangka, sebab buruk sangka itu ucapan paling bohong.”
Kalau orang sudah diberi nur ilahi, maka hatinya akan menjadi terang, seperti ruang gelap yang diberi lampu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.