Khutbah Jumat 3 Oktober 2025: Berhati-Hati di Zaman Penuh Fitnah, Jangan Mudah Tersulut Emosi
Naskah khutbah Jumat 3 Oktober 2025 mengusung tema yang mengajak umat Islam berhati-hati di tengah zaman penuh fitnah, agar tak mudah tersulut emosi.
Semoga khutbah ini menjadi pengingat dan penguat bagi umat Islam agar tetap teguh di jalan kebenaran dan tidak mudah terprovokasi oleh bisikan syaitan maupun godaan dunia.
Khutbah Jumat 3 Oktober 2025: Berhati-Hati di Tengah Zaman Penuh Fitnah
Khutbah Jumat oleh: Drs. KH. Amir Jamiluddin
أَلْحَمْدُ لِلهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، أَمَّا بَعْدُفَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، وَاتَّقُوْا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن وَأَطِیعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَـٰزَعُوا۟ فَتَفۡشَلُوا۟ وَتَذۡهَبَ رِیحُكُمۡۖ وَٱصۡبِرُوۤا۟ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِینَ
Hadirin umat Islam yang dimuliakan oleh Allah SWT
Mari kita meningkatkan takwa kepada Allah dan Rasul-Nya, dengan cara menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, sekaligus menjauhi larangan-larangan Allah serta Rasul-Nya.
Serta membersihkan hati dari kotoran-kotoran hati.
Dalam ayat yang disebutkan tadi, kita diperintahkan taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Kemudian jangan saling bertengkar, jika saling bertengkar akan menjadi lemah dan hilang kekuatan.
Apabila seluruh rakyat taat kepada Allah, insya Allah negeri ini akan menjadi negeri yang makmur, tenteram, dan jauh dari kekacauan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوۡا۟ لَمَثُوبَةࣱ مِّنۡ عِندِ ٱللَّهِ خَیۡرࣱۚ لَّوۡ كَانُوا۟ یَعۡلَمُونَ
“Dan jika mereka beriman dan bertakwa, pahala dari Allah pasti lebih baik, sekiranya mereka tahu.” [Surat Al-Baqarah: 103]
Allah memerintahkan untuk menjauhi segala larangan-Nya, termasuk berbohong, menyebarkan kebohongan, dan fitnah.
Sejarah mencatat bahwa Rasulullah pernah difitnah lewat istrinya Aisyah yang dianggap bermain di belakang Rasul dengan sahabat Shafwan ibn Mu’addhal.
Fitnah itu bisa dituduhkan hanya karena perkara sepele.
Yakni saat perang usai, ada sahabat yang ditugaskan untuk bebersih alat perang atau barang berharga yang ketinggalan di medan perang.
Kebetulan saat itu yang ketinggalan adalah bukan alat perang, melainkan istri Rasulullah.
Sehingga istri Nabi diminta oleh sahabat Shafwan untuk naik ke untanya.
Sementara sahabat Shafwan berjalan menuntun untanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.