Minggu, 5 Oktober 2025

Khutbah Jumat 3 Oktober 2025: Berhati-Hati di Zaman Penuh Fitnah, Jangan Mudah Tersulut Emosi

Naskah khutbah Jumat 3 Oktober 2025 mengusung tema yang mengajak umat Islam berhati-hati di tengah zaman penuh fitnah, agar tak mudah tersulut emosi.

Hasil Olah AI/gemini.com
TEKS KHUTBAH JUMAT - Gambar khotib sholat jumat di Indonesia yang sedang menbacakan khutbah jumat di dalam masjid dengan jamaah sholat yang duduk mendengarkan dibuat dengan kecerdasan buatan (AI), Jumat (3/10/2025). Naskah khutbah Jumat 3 Oktober 2025 mengusung tema yang mengajak umat Islam berhati-hati di tengah zaman penuh fitnah, agar tak mudah tersulut emosi. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Jumat, 3 Oktober 2025, menjadi momen penting bagi umat Islam untuk kembali merenungi nilai-nilai keimanan dan ketakwaan melalui khutbah Jumat yang sarat makna. 

Salah satu tema yang relevan dan mendesak untuk diangkat dalam khutbah hari ini adalah tentang bahaya fitnah yang semakin merajalela di tengah masyarakat modern. 

Berdasarkan risalah khutbah Jumat yang disusun oleh Drs. KH. Amir Jamiluddin dan dipublikasikan Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, mengusung tema “Mukmin Harus Berhati-hati, Fitnah Ada di Mana-mana”.

Tema Khutbah Jumat tersebut, menjadi refleksi penting bagi umat Islam agar tidak terjebak dalam arus informasi yang menyesatkan, provokasi yang merusak ukhuwah, dan prasangka yang mengikis akhlak.

Khutbah Jumat 3 Oktober 2025 mengajak jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi larangan, serta menjaga hati dari penyakit-penyakit batin seperti iri, dengki, dan buruk sangka.

Dalam konteks sosial hari ini, fitnah tidak hanya hadir dalam bentuk tuduhan langsung, tetapi juga menyebar melalui media sosial, percakapan sehari-hari, dan opini publik yang tidak terverifikasi. 

Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW: “Cukuplah seseorang dianggap pembohong jika ia menyebarkan semua yang ia dengar.” 

Hadis tersebut, menjadi peringatan keras agar umat Islam tidak menjadi bagian dari penyebar kebohongan, meski tanpa niat jahat.

Khutbah Jumat hari ini juga menyinggung peristiwa sejarah yang sarat pelajaran, seperti fitnah terhadap Sayyidah Aisyah RA dalam peristiwa Ifk, serta tuduhan terhadap Khalifah Usman bin Affan RA yang berujung pada pembunuhan beliau saat sedang membaca Al-Qur’an.

Kedua peristiwa ini menunjukkan bahwa fitnah bisa muncul dari hal kecil, berkembang menjadi opini publik yang merusak, dan bahkan menelan korban yang tidak bersalah. 

Oleh karena itu, umat Islam diajak untuk tidak mudah tersulut emosi, tidak cepat menyimpulkan, dan senantiasa menjaga lisan serta tulisan dari hal-hal yang tidak benar.

Baca juga: Proses Pemindahan Puing Bangunan Ponpes Al Khoziny, SAR Pakai Crane, Kondisi Bangunan Jadi Kendala

Dalam khutbah Jumat hari ini, KH. Amir Jamiluddin juga menekankan pentingnya husnuzhan (berbaik sangka) dan tatsabbut (klarifikasi) dalam menyikapi informasi. 

Fitnah adalah senjata yang digunakan oleh kaum munafik dan musuh Islam untuk melemahkan persatuan umat. 

Maka dari itu, seorang mukmin harus memiliki hati yang terang, seperti ruang gelap yang diberi cahaya, agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang batil.

Sebagai referensi naskah khutbah Jumat 3 Oktober 2025, tema ini sangat relevan untuk disampaikan di masjid-masjid, pesantren, dan komunitas Muslim yang ingin membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga integritas, kehati-hatian, dan persaudaraan di tengah zaman yang penuh fitnah

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved