Mushola Ambruk di Sidoarjo
59 Orang Masih Terjebak Reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo
Sekitar 59 orang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan asrama di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Sekitar 59 orang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan asrama di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Data yang diperbarui Rabu pukul 23.00 WIB( tadi malam) menunjukkan 59 orang masih terjebak di bawah reruntuhan," ujar Abdul Muhari, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tadi malam.
Ia menambahkan bahwa data tersebut terus berkembang karena beberapa korban berhasil diselamatkan dari insiden tersebut belum melapor.
Muhari mengatakan angka tersebut berdasarkan daftar hadir yang dirilis oleh pihak pesantren.
Asrama Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk sekitar pukul 15.00 WIB, Senin 29 September 2025.
Bangunan itu ambruk saat para santri sedang melakukan salat Ashar.
Bangunan tiga lantai tersebut roboh setelah dilakukan pengecoran pada lantai atas di malam hari sebelum kejadian.
Karena Pondok Pesantren masih dalam proses pembangunan, bagian bawah bangunan sementara digunakan menjadi musala oleh para santri.
Pencarian terus dilanjutkan
Proses evakuasi masih terus diupayakan oleh tim SAR gabungan hingga hari ketiga yang sudah memasuki tahap golden time.
Hingga Rabu (1/10/2025) malam, 379 personel Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan.
Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) mendeteksi 15 titik diduga lokasi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
15 titik tersebut teridentifikasi setelah tim SAR melakukan pemantauan menggunakan drone thermal pada Rabu (1/10/2025).
Dari 15 titik tersebut, delapan di antaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam alias tidak bisa berkomunikasi dan tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah atau masih bisa berkomunikasi dengan petugas.
7 titik berstatus hitam berada di sektor A2, 1 titik berstatus hitam di area A2, dan 7 titik berstatus merah (responsif) yang tersebar di beberapa titik.
"Dikarenakan sektor A2, dari 7 target yang ada semua statusnya adalah hitam maka kami tidak prioritaskan dahulu, tapi kami prioritaskan yang statusnya adalah warna merah atau korban yang masih responsif yaitu yang ada di A1," kata Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer dilansir dari Tribunmataraman.com, Rabu (1/10/2025).
Ttim SAR menghadapi berbagai kendala, satu di antaranya sempitnya akses menuju lokasi.
"Di A1 ada dua target yang harus kami evakuasi yang pertama adalah target warna hitam yang berada di posisi terdepan lalu posisi terbelakang itu adalah posisi yang merah," ucap Freezer.
"Kemudian dengan upaya pendekatan pembuatan tunnel (terowongan, red) karena posisi lantai atas dan lantai bawah itu jaraknya hanya 15 cm membuat kami harus bekerja merangkak," ucapnya.
7 Korban Berhasil Dievakuasi Pada Hari Ketiga
Petugas SAR gabungan sepanjang Rabu (1/10/2025) atau hari ketiga pascakejadian berhasil mengevakuasi 7 orang korban.
Dari jumlah itu, 5 korban dievakuasi dalam keadaan selamat, sedangkan 2 dua korban meninggal dunia.
Korban selamat, sejauh ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Notopuro Sidoarjo.
“Yang terbaru, seorang korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 20.22 WIB. Dia selamat, namun perlu penanganan khusus oleh tim medis,” kata Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas dalam keterangan pers yang digelar di Posko Basarnas, Rabu malam dilansir dari surya.co.id.
Sebelumnya pada pukul 14.42 WIB, seorang korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kemudian, pukul 15.22 WIB, korban berikutnya dievakuasi dalam kondisi selamat. Dia adalah Haikal, korban yang sempat viral.
Pukul 16.05 WIB, korban selamat kembali dievakuasi.
Lalu pukul 18.02 WIB, juga ada satu lagi korban berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Serta pukul 18.17 WIB, satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Pukul 18.40 WIB, seorang korban kembali dievakuasi dalam keadaan selamat.
“Hari ini total ada 7 korban yang berhasil dievakuasi. 5 orang selamat, 2 meninggal dunia,” ujar Bramantyo .
Hingga kini, proses evakuasi terus diupayakan. Petugas gabungan berusaha memaksimalkan penyelamatan kepada para korban yang selamat di bawah reruntuhan bangunan.
“Pencarian terus dilakukan. Kami juga tetap melakukan penyisiran, berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan para korban,” ucapnya.
Merujuk data pada Selasa (30/9/2025) yang mencatat 102 orang yang berhasil dievakuasi, dengan bertambahnya 7 orang, total 109 orang telah berhasil dievakuasi.
Dari jumlah tersebut, lima orang dalam kondisi meninggal dunia.
Sumber: Surya.co.id/CNA/Tribun Mataraman
Mushola Ambruk di Sidoarjo
Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Tanpa Alat Berat, Khofifah: Tak Memungkinkan Dipakai, Berisiko |
---|
AHY Pastikan Akan Investigasi Peristiwa Pondok Pesantren Ambruk di Sidoarjo |
---|
Santri yang Terjebak Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Beri Sinyal, Pukul Beton, Terdengar Suara Retakan |
---|
3 Kisah Pilu Musala Ponpes Sidoarjo Ambruk, Santri Jadi Korban usai Tak Diizinkan Ibu Pulang |
---|
Bertahan 3 Hari Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Haikal Berhasil Dievakuasi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.