91 Orang Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Korban Beri Sinyal ke Petugas
Sedikitnya ada sekira 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu di kompleks pondok pesantren Al Khoziny, Sidoarjo
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - 91 orang diperkirakan masih tertimbun reruntuhan gedung di kompleks pondok pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025). Sedikitnya ada sekira 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu.
Namun, Tim SAR belum bisa memastikan jumlah pasti korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Sebagian korban diperkirakan masih hidup. Bahkan beberapa korban terus bisa berkomunikasi dengan tim SAR yang berusaha menolongnya. Namun belum bisa dievakuasi lantaran masih terjepit reruntuhan beton.
Baca juga: Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Disorot 4 Media Internasional
Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi, saat ini para korban dengan status kesadaran merah (korban yang masih bisa berkomunikasi) memungkinkan bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam pascakejadian.
"Tim dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," kata Syafii di sela memantau jalannya evakuasi.
Sejauh ini kondisi para korban itu masih memberikan tanda-tanda kehidupan serta mendapatkan suplai oksigen, makan minum, hingga infus dan vitamin serta obat-obatan dari petugas.
Dalam operasi SAR ini, disebutnya bahwa pihaknya akan terus memprioritaskan para korban dengan status kesadaran merah untuk terus mendapatkan suplai-suplai vital tersebut sembari menanti upaya tim SAR gabungan untuk menembus reruntuhan.
Disebutnya bahwa personel yang hadir dalam proses evakuasi kali ini berjumlah 379 personel yang berasal dari 65 instansi berbeda.
Menurut Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, sampai hari ketiga pencarian, tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan.
Baca juga: Robohnya Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Diduga Akibat Pengecoran Tanpa IMB, Santri Ikut Ngecor
Dari 15 titik tersebut, delapan korban diantaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam alias tidak bisa berkomunikasi. Sementara tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah atau masih bisa berkomunikasi dengan petugas.
Freezer menyebut bahwa hingga kini tim penyelamatan gabungan telah berhasil mengevakuasi 11 korban dari bawah reruntuhan. Dari 11 korban tersebut tiga diantaranya meninggal dunia.
Korban Beri Sinyal
Pihak Ponpes Al Khoziny mengatakan, terdapat santri yang masih tertimbun memukul-mukul beton bangunan memberikan sinyal kehidupan.
Suara seperti retakan pun terdengar.
"Kebetulan teman-teman yang masih ada di dalam tumpukan itu seperti secara naluri kepengin mendapatkan pertolongan dengan memukul-mukul beton," kata Ketua Alumni Pusat Al Khoziny Sidoarjo, Zainal Abidin, Selasa (30/9/2025).
Suara tersebut menimbulkan kebingungan di antara petugas Basarnas sehingga melakukan penyelamatan diri.
Sumber: Tribun Jatim
Kondisi Terkini Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Dirawat di RS Surabaya |
![]() |
---|
Robohnya Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Diduga Akibat Pengecoran Tanpa IMB, Santri Ikut Ngecor |
![]() |
---|
Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Tak Bisa Dievakuasi karena Pinggangnya Terhimpit Beton |
![]() |
---|
3 Hari Berlalu, 91 Orang Diduga Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
![]() |
---|
Kronologi Santri Lumajang Minum HCl Pemberian Teman, Muntah Cairan Hitam dan Luka Pencernaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.