Program Makan Bergizi Gratis
Sebaran Data Keracunan MBG September 2025, Korban Terbanyak di Wilayah 2
Sementara wilayah 3 yang mencakup kawasan Indonesia Timur, mencatatkan 1.003 kasus.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan sebanyak 6.517 orang penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengalami keracunan makanan sejak program ini diluncurkan hingga akhir September 2025.
Hal ini disampaikan Dadan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Wilayah 1 mencakup Pulau Sumatera.
"Kalau dilihat dari sebaran kasus maka kita lihat bahwa di wilayah 1 tercatat ada yang mengalami gangguan pencernaan sejumlah 1.307," kata Dadan.
Wilayah 2 yang mencakup Pulau Jawa mencatat jumlah kasus tertinggi.
"Wilayah 2 ini sudah bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang," ujar Dadan.
Wilayah 3 yang mencakup kawasan Indonesia Timur, mencatatkan 1.003 kasus.
"Kemudian wilayah 3 ada 1.003 orang. Dan kita catat tanggal per tanggal dari kasus kejadian ini," ungkap Dadan.
Meningkat 2 Bulan Terakhir
Dadan mengatakan temuan kasus keracunan meningkat di dua bulan terakhir.
Penyebabnya antara lain ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure).
"Seperti contohnya pemilihan bahan baku yang seharusnya H-2 kemudian ada yang membeli H-4, kemudian juga ada yang kita tetapkan processing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam karena optimalnya di 4 jam seperti di Bandung itu, ada yang masak dari jam 9 dan kemudian di delivery-nya ada yang sampai jam 12 ada yang 12 jam lebih," kata dia.
Dadan menyebut SPPG yang tak sesuai dengan prosedur akan ditindak dan ditutup sementara.
"Jadi dari hal-hal seperti itu kemudian kita berikan tindakan bagi SPPG yang tidak mematuhi SOP dan juga menimbulkan kegaduhan kita tutup sementara, sampai semua proses yang dilakukan dan kemudian mereka juga harus mulai mitigasi," pungkas Dadan.
Segera terbitkan Perpres
Dalam rapat ini, Dadan juga menyatakan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) mengenai tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan segera terbit.
Dadan berharap Perpres tersebut segera ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Dan kemudian sekarang ini sedang diselesaikan terkait Perpres tata kelola makan bergizi yang mudah-mudahan minggu ini sudah ditandatangani oleh Bapak Presiden," kata Dadan dalam rapat.
Ia menegaskan regulasi tersebut penting untuk memperkuat pelaksanaan program MBG secara menyeluruh.
"Karena ini dukungan terhadap program makan bergizi sudah sangat urgen dilakukan tidak hanya masalah keamanan sanitasi, higienis, penanganan korban, tetapi juga kebutuhan rantai pasok yang semakin besar," ujar Dadan.
Kasus MBG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah terus jadi sorotan.
Terutama munculnya sejumlah temuan siswa keracunan setelah mengkonsumsi MBG.
Program MBG diluncurkan pada 6 Januari 2025 yang menargetkan 82,9 penerima mulai dari siswa SD – SMU atau sederajat.
Program ini bertujuan untuk memastikan anak Indonesia memiliki gizi yang cukup dan seimbang sebagai pondasi penting bagi tumbuh kembang anak.
Program MBG ini sesuai janji Prabowo Subianto saat kampanye calon presiden di Pilpres 2024 lallu.
Penulis: Fersianus/Reza/Has
Program Makan Bergizi Gratis
Kepala BGN Sebut Perpres Tata Kelola Program MBG Segera Terbit |
---|
Kondisi 20 Siswa SDN Gedong 01 Jakarta Timur Korban Keracunan MBG, Mie Goreng Bau dan Berlendir |
---|
Komisi IX DPR RI Raker dengan Menkes hingga Kepala BGN, Bahas Kasus Keracunan MBG |
---|
Nana Mirdad Miris Korban Keracunan MBG Makin Banyak, Kritik Pemerintah dan Sebut Itu Program Gagal |
---|
Pengakuan Wartawan usai Dicekik Pegawai SPPG di Jakarta Timur, Hendak Liput Keracunan MBG |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.