Kawal Perlindungan Pekerja Ojol dalam Regulasi Nasional, Fraksi Golkar: Regulasinya Masih Tertinggal
Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI M. Sarmuji menegaskan komitmen Fraksi Golkar untuk terus mengawal perlindungan hukum
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI M. Sarmuji menegaskan komitmen Fraksi Golkar untuk terus mengawal perlindungan hukum dan kepastian regulasi bagi pekerja ojek online (ojol) di Indonesia.
Hal ini disampaikan usai menerima audiensi komunitas pengemudi ojek online (ojol) Jawa Tengah yang dipimpin dan dikawal oleh Dr Okto R. Manullang, Associate Professor Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK) Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip), di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Komunitas pengemudi ojol Jawa Tengah dan Okto R. Manullang diantar langsung oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah M. Soleh dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Tengah Feri Wawan Cahyono untuk beraudiensi dengan Fraksi Partai Golkar DPR RI.
Di pihak Fraksi Partai Golkar DPR RI, turut mendampingi Sarmuji, antara lain Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae dan Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana.
Fraksi Partai Golkar, kata Sarmuji, telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memperjuangkan kepentingan para pekerja ojol agar diakui, dilindungi, dan difasilitasi dalam regulasi nasional.
Sarmuji juga menjelaskan Fraksi Partai Golkar juga sudah mengusulkan RUU tentang Perlindungan Pekerja Ekonomi Gig yang mengatur perlindungan pekerja lepas seperti pengemudi ojek online dan yang semisal.
“Kami sudah memasukkan unsur pekerja ojek online dalam revisi UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Ketenagakerjaan, sekaligus mengusulkan RUU Perlindungan Pekerja Ekonomi Gig yang di dalamnya juga mengatur secara khusus pekerja ojol,” ujarnya.
Selain itu, Fraksi Golkar juga aktif mendorong agar materi perlindungan pekerja ojol tercantum dalam revisi RUU Perubahan Ketiga atas UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
“Pak Ridwan Bae di Komisi V terus mengawal revisi UU LLAJ ini agar pekerja ojol yang selama ini belum diatur secara memadai bisa mendapatkan tempat dalam hukum,” jelasnya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu juga mengapresiasi langkah pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan yang telah menyusun RUU tentang Pekerja Platform dan RUU tentang Pekerja Lepas.
“Upaya ini penting untuk menjawab kebutuhan zaman, di mana pekerjaan berbasis platform digital terus berkembang tetapi regulasinya masih tertinggal,” ujarnya.
“Golkar tidak hanya berjuang di ruang legislasi, tetapi juga mendengar langsung aspirasi para pengemudi ojek online agar kebijakan yang lahir benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka,” pungkas Sarmuji.
Kebijakan Transportasi Online Harus Berbasis Data
Okto R. Manullang dalam kesempatan itu menyampaikan sejumlah pendapat dan usulannya yang berbasis riset mendalam tentang transportasi online di sejumlah negara.
Okto menekankan bahwa kebijakan transportasi online harus berbasis data.
“Kredibilitas data adalah ketika data mampu menghadirkan perdebatan demokratis. Jika negara gagal mendaftarkan problematika masyarakat, maka isu tersebut bisa hilang dari agenda kebijakan,” ujarnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Golkar Disebut Punya Wajah Baru Karena Gaya Kepemimpinan Bahlil Lahadalia |
![]() |
---|
Tantangan Pemilu 2029: Mampukah Balitbang Menjadi Magnet Generasi Milenial dan Gen Z? |
![]() |
---|
Golkar Tak Setuju MBG Dihentikan Imbas Keracunan Massal, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Fraksi Golkar Terima Usulan Skema Hybrid Royalti Musik dari Piyu Padi |
![]() |
---|
Komisi II DPR Nilai Penetapan IKN Jadi Ibu Kota Politik Sudah Sesuai Aturan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.