Senin, 6 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Insiden Keracunan Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan

Insiden keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah mendapat perhatian publik. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Handout/IST
MAKAN BERGIZI GRATIS - Presiden Prabowo Subianto bersalaman dengan Ketua Umum Relawan Emak Muda Kebangkitan Indonesia Raya (EMUD), Oktasari Sabil. 

Kepala Regional MBG Kalimantan Barat, Agus Kurniawi, mengakui keracunan itu terjadi sebab ada kelalaian dari SPPG dalam memilih menu.

"Iya benar, itu terjadi hari ini dan murni kelalaian Ka SPPG kami dalam memilih menu yang tidak biasa dikonsumsi oleh siswa," ungkap Agus, Rabu (24/9/2025), dikutip dari TribunPontianak.co.id.

"SPPG tersebut akan kami tutup operasional mulai besok untuk sementara waktu sampai selesai investigasi. Kepala SPPG-nya akan kami rumahkan," imbuhnya.

4. Kabupaten Kebumen

Sebanyak 60 siswa dari SDN Tegalretno dan Madrasah Wathoniyah Islamiyah (MWI) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit pada Kamis (25/9/2025), setelah menyantap menu MBG.

Mereka menunjukkan gejala mual, muntah, dan pusing yang muncul pada sore hari.

Menurut pengakuan para siswa, gejala itu mereka rasakan setelah mengonsumsi soto, menu utama MBG, dikutip dari Kompas.com.

5. Kabupaten Rembang

Sebanyak 173 siswa SMPN 1 Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dilarikan ke puskesmas pada Rabu (24/9/2025), karena mengalami diare, sakit perut, dan pusing.

Gejala ini muncul setelah sehari sebelumnya, Selasa (23/9/2025), mereka menyantap menu MBG berupa mi ayam.

Menurut pengakuan para siswa, gejala sudah dirasakan sejak pulang sekolah pada Selasa, namun tak kunjung mereda hingga Rabu pagi.

"Diare terus sampai malam pusing. Tadi pagi, di sekolah diare lagi sampai tiga kali. Gejala pusing, lemas, akhirnya dibawa ke puskesmas," kata seorang wali murid, Ayu Pratiwi, Rabu, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Ketua Satgas MBG yang juga Wakil Bupati Rembang, M Hanies Cholil Barro, mengatakan pihaknya segera meneliti sampel makanan dan memanggil pihak penyedia MBG

"(Sebanyak) 173 anak yang mengeluh sakit perut pagi ini ditengarai keracunan dari MBG yang dibagikan kemarin Selasa," ucap dia saat ditemui wartawan, Rabu.

Hanies mengatakan, jajaran dinas kesehatan bakal meneliti makanan yang dikonsumsi para siswa tersebut. 

"Kami dari satgas juga akan mengonfirmasi SPPI dari SPPG yang melayani," terang dia. 

"Kemarin, (menu MBG) mi ayam plus tahu rebus dan melon. Nah, ini buah potong kan sebenarnya tidak direkomendasikan juga," lanjutnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved