Selasa, 7 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Akui Ribuan Siswa Keracunan MBG, Pemerintah Ungkap Masalah hingga Sanksi untuk Pengelola Dapur

Ada beberapa indikator terjadinya keracunan MBG seperti yang disampaikan oleh M Qodari, selaku Kepala Staf Presiden.

Editor: Willem Jonata
Handover
KERACUNAN MBG - Sebanyak 251 pelajar mendapat penanganan medis akibat keracunan MBG di RS Trikora Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, Rabu (17/9/2025). Sebagian besar telah dipulangkan, masih tersisa 78 orang yang masih dalam perawatan intensif. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melaporkan ada lebih dari 5 ribu siswa mengalami keracunan makanan dari program Makan bergizi Gratis

Laporan tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan tiga lembaga pemeritah, antara lain Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan. 

Berdasarkan data 16 September 2025, Kemenkes mencatat ada 60 kasus keracunan makanan dengan 5.207 penderita. 

"Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025," ujar Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari di Istana, Jakarta, Senin (22/9/2025). 

Baca juga: Program MBG di Daerah 3T, Pemerintah Berupaya Penuhi Gizi Hingga Berdayakan Ekonomi Lokal

Menurut Qodari, Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi yang paling banyak terjadi kasus keracunan MBG

"Puncak kejadian tertinggi pada bulan Agustus 2025 dengan sebaran terbanyak di Provinsi Jawa Barat," lanjutnya.

Ada beberapa indikator terjadinya keracunan MBG seperti yang disampaikan oleh Qodari, antara lain higienitas makanan, suhu makanan, ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang dari petugas.

Sebagian lagi, kata Qodari, ada indikasi disebabkan alergi pada penerima manfaat. 

Dikatakan Qodari, kasus keracunan MBG dapat ditekan apabila setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki sertifikasi yang jelas, seperti sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi dari Kementerian Kesehatan. 

"SPPG itu harus punya SLHS dari Kemenkes sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG," katanya lagi. 

Sebagai informasi, SPPG sebagai unit operasional atau dapur umum yang bertugas memproduksi dan mendistribusikan makanan bergizi untuk program pemerintah, dalam hal ini MBG.

SPPG bertanggung jawab memastikan MBG yang dikonsumsi siswa, bernutrisi sesuai standar dan higienis.

Minta maaf

Pemerintah menyampaikan maaf atas maraknya kasus keracunan makanan yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. 

Program MBG telah digaungkan sejak kampanye Pilpres 2024, mulai diluncurkan pada 6 Januari 2025, dan ditegaskan sebagai prioritas nasional dalam RAPBN 2026.

“Pertama-tama tentunya kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Solusi dan sanksi

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved