Senin, 29 September 2025

Airlangga Update Perkembangan Kerja Sama Pembelian Pesawat Boeing dan Migas dengan AS

Airlangga menyebut implementasi kerja sama dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat masih dalam tahap pembahasan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
PEMBELIAN MINYAK DAN BOEING - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan implementasi kerja sama dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk terkait pembelian minyak dan gas (migas) serta pesawat Boeing, masih dalam tahap pembahasan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan implementasi kerja sama dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk terkait pembelian minyak dan gas (migas) serta pesawat Boeing, masih dalam tahap pembahasan.

Untuk diketahui pembelian pesawat Boeing dan Migas tersebut bagian dari kerangka kerja sama negosiasi Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Indonesia-AS.

Baca juga: Boeing Tawarkan B777X ke Indonesia, Bisa Angkut 426 Penumpang di Rute Jarak Jauh

Perjanjian Perdagangan Timbal Balik Indonesia–Amerika Serikat adalah sebuah kesepakatan strategis yang sedang dirancang untuk memperkuat hubungan dagang antara kedua negara melalui prinsip resiprokal atau timbal balik. 

Artinya, kedua pihak sepakat untuk memberikan perlakuan dagang yang setara dan saling menguntungkan.

"Implementing agreement-nya sedang dibahas. Jadi tim sedang berada di Washington," kata Airlangga di Istana Kepresidenan,  Jakarta, Selasa (9/9/2025).

 

 

Ia menjelaskan, pembahasan lanjutan perlu dilakukan karena dalam kerja sama tersebut perlu adanya perjanjian antarnegara yang menjadi dasar pelaksanaan teknis.

"Harus ada semacam perjanjian antarnegara," katanya.

Terkait nilai perdagangan pembelian pesawat dan migas tersebut, Airlangga mengatakan sebagian sudah ditetapkan, namun masih ada angka yang bisa dinegosiasikan.

"Angkanya kan sudah ada yang diputuskan dan ada yang relatif angkanya berbeda, terutama untuk produk yang tidak diproduksi Amerika," katanya.

Sementara itu, mengenai paket pembelian pertama dari perjanjian perdagangan tersebut, Airlangga menegaskan masih ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan. Salah satunya Peraturan Presiden (Keppres).

"Masih ada persiapan karena sedang dimintakan juga peraturan dari Presiden, dari sini," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan