Anggap Kanada dan Australia Melakukan Provokasi di Selat Taiwan, China Kerahkan Jet Tempur
China marah melihat kapal Australia dan Kanada mondar-mandir di Selat Taiwan, lalu memutuskan mengerahkan pasukan laut dan udaranya.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Militer China menyatakan telah mengerahkan pasukan laut dan udara untuk membayangi kapal perang Kanada dan Australia yang melintasi Selat Taiwan pada akhir pekan lalu.
Mengutip Newsweek, pemerintah Partai Komunis China mengklaim kedaulatan atas selat tersebut berdasarkan klaimnya terhadap Taiwan, meskipun Beijing tidak pernah memerintah pulau itu.
Sementara itu, Taiwan, Amerika Serikat, dan sejumlah besar negara lain menganggap Selat Taiwan sebagai perairan internasional.
Selat ini memiliki lebar kurang dari 160 kilometer di titik tersempitnya.
Amerika Serikat, bersama Australia, Kanada, dan sekutu lainnya, secara rutin melakukan transit angkatan laut di kawasan tersebut selama bertahun-tahun.
Aksi ini dimaksudkan untuk menantang klaim China atas Selat Taiwan dan menegaskan kebebasan navigasi sesuai hukum internasional.
China Sebut Tindakan Kanada dan Australia Sebagai Provokasi
Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), dalam pernyataan pada Sabtu (6/9/2025) malam, menyebut transit kapal perang Kanada dan Australia sebagai “gangguan dan provokasi”.
“Tindakan pihak Kanada dan Australia mengirimkan sinyal yang salah dan meningkatkan risiko keamanan,” kata Shi.
Shi menambahkan, setelah mendeteksi keberadaan kedua kapal tersebut, PLA segera mengerahkan pasukan udara dan laut untuk memantau pergerakan mereka selama pelayaran.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Australia mengonfirmasi bahwa transit dilakukan oleh HMCS Ville de Québec, kapal fregat kelas Halifax milik Kanada dan HMAS Brisbane, kapal perusak berpeluru kendali kelas Hobart milik Australia.
Baca juga: Ketegangan Meningkat di Selat Taiwan: 27 Pesawat Tiongkok Dekati Taipei
Juru bicara tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa transit berlangsung pada Sabtu dan Minggu, sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS).
HMAS Brisbane saat ini tengah menjalankan misi kehadiran regional di kawasan Indo-Pasifik.
Pada Senin (8/9/2025) pagi, Komando Operasi Gabungan Kanada juga memberikan pernyataan resmi, menyatakan bahwa Kanada mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Kedua kapal perang tersebut sebelumnya berpartisipasi dalam latihan militer gabungan dengan Filipina pekan lalu.
Sumber: TribunSolo.com
Ketua MPR: Pidato Presiden Prabowo Dapat Respons Positif dari Amerika, Israel, dan Dunia |
![]() |
---|
Prabowo Tiba di Indonesia Usai Kunjungan dari Belanda Hingga Kanada, Bawa Sejumlah Kesepakatan |
![]() |
---|
Dua Gerai Starbucks di AS Tiba-tiba Tutup, hingga Kabar Ratusan Karyawan Kena Badai PHK |
![]() |
---|
Kesempatan Beasiswa Penuh ke Luar Negeri untuk Profesional Indonesia, Simak Caranya |
![]() |
---|
Deal TikTok Antara China dan AS Diduga Bocor, ByteDance Dikabarkan Masih Jadi 'Pemain' Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.