Pentingnya Kebersamaan Lintas Sektor Menjaga Kelestarian Sungai Ciliwung
Ketua Umum Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) Ir. Peni Susanti, Dipl.Est menekankan pentingnya kebersamaan lintas sektor.
Ia juga menekankan perlunya kolaborasi pentahelix – pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media – agar pengelolaan DAS dapat menjadi solusi sistemik dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Menuju Folu Net Sink 2030
Dirjen Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Ir. Dyah Murtiningsih, M.Hum menyampaikan bahwa pengelolaan DAS memiliki peran vital dalam pencapaian target Folu Net Sink 2030.
“Target Folu Net Sink 2030 hanya dapat tercapai jika kita berhasil menjaga kesehatan DAS. Kolaborasi lintas pihak yang tercermin dalam forum ini menjadi contoh nyata bahwa komitmen Indonesia bukan hanya di atas kertas, tetapi diwujudkan dalam aksi bersama,” tutur Dyah.
Folu Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan (FOLU) di Indonesia mampu menyerap lebih banyak emisi karbon dioksida (CO2) dibandingkan yang dilepaskan, dengan target negatif 140 juta ton CO2e pada tahun 2030.
Folu menjadi pilar utama strategi mitigasi iklim Indonesia. Target ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 dan sejalan dengan Paris Agreement untuk membatasi kenaikan suhu bumi.
Tekan Dampak Perubahan Iklim, Industri Operasikan Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon |
![]() |
---|
Eddy Soeparno: Indonesia Layak Menjadi Global Climate Change Leader |
![]() |
---|
IDSurvey Dorong Praktik Bisnis Hijau Lewat Pendekatan Riset dan Teknologi |
![]() |
---|
Agroforestri Bukan Tren, Menhut: Tutupan Pohon Jaga Iklim dan Hidupi Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.