Senin, 29 September 2025

Agroforestri Bukan Tren, Menhut: Tutupan Pohon Jaga Iklim dan Hidupi Rakyat

Menhut tegaskan agroforestri bukan tren. Tutupan pohon dinilai bisa jaga iklim dan sejahterakan rakyat lewat pelatihan nasional.

Tribunnews.com/HO/Kemenhut
AGROFORESTRI — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memberikan sambutan dalam pelatihan agroforestri di BPVP Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025). Ia menekankan potensi sistem ini dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Ringkasan Utama

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa agroforestri bukan sekadar tren, melainkan solusi jangka panjang untuk konservasi tanah, mitigasi iklim, dan kesejahteraan masyarakat.

 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa sistem agroforestri memiliki potensi besar dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, tutupan pohon dalam sistem ini bukan hanya berfungsi ekologis, tetapi juga berdampak sosial dan ekonomi.

“Karena di dalamnya terkandung potensi besar untuk menyentuh berbagai dimensi pembangunan yaitu ekonomi, sosial, dan ekologi secara bersamaan,” kata Raja Juli dalam sambutan pelatihan agroforestri di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025).

Agroforestri merupakan sistem pertanian yang menggabungkan tanaman pangan dan tanaman kehutanan dalam satu lahan.

Menurut Raja Juli, pendekatan ini menekankan manfaat jangka panjang, seperti konservasi tanah, perlindungan air, peningkatan keanekaragaman hayati, dan mitigasi perubahan iklim.

“Agroforestri tidak hanya menekankan hasil jangka pendek dari pertanian, tetapi juga manfaat jangka panjang dari tutupan pohon seperti konservasi tanah, perlindungan air, peningkatan keanekaragaman hayati, dan mitigasi perubahan iklim,” jelasnya.

Pelatihan agroforestri yang digelar oleh Kementerian Kehutanan bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan berlangsung pada 9–13 September 2025. Sebanyak 388 peserta dari berbagai daerah seperti Serang, Medan, Padang, Majalengka, dan Kabupaten Bandung Barat mengikuti program ini.

Baca juga: Prabowo Bongkar Praktik Pengusaha Nakal: Dapat HGU dan Kredit Bank, Enggan Bayar Pajak

Raja Juli menyebut pelatihan ini sebagai bentuk investasi jangka panjang yang mencerminkan arah pembangunan kehutanan masa depan yang produktif, lestari, dan inklusif.

“Saya yakin bahwa pelatihan ini adalah investasi jangka panjang yang akan menumbuhkan green jobs, pekerjaan yang bukan hanya menghasilkan pendapatan, tetapi juga menjaga bumi,” pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan