Senin, 29 September 2025

Tekan Dampak Perubahan Iklim, Industri Operasikan Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon

Hari Ozon Sedunia yang diperingati setiap 16 September menjadi momentum meningkatkan kesadaran pentingnya peran lapisan ozon

Editor: Sanusi
HO
TEKAN EMISI KARBON - Karyawan SIG melakukan pengecekan peralatan di fasilitas ODS sebelum dilakukan pemusnahan Bahan Perusak Ozon (BPO) di Pabrik Narogong, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Ozon Sedunia yang diperingati setiap 16 September menjadi momentum meningkatkan kesadaran pentingnya peran lapisan ozon sebagai pelindung bumi dari bahaya radiasi ultraviolet (UV) matahari, terutama UV-B.

PT Semen Indonesia turut berperan aktif dalam pelestarian lapisan ozon melalui layanan fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) pertama di Asia Tenggara di Pabrik Narogong, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Per Agustus 2024, Fasilitas Nathabumi Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon

Pemusnah BPO merupakan fasilitas atau teknologi yang digunakan menghancurkan senyawa-senyawa kimia yang dapat merusak lapisan ozon, seperti Klorofluorokarbon (CFC), Hidroklorofluorokarbon (HCFC), dan Halon.

Proses ini memastikan BPO tidak dilepaskan ke atmosfer, mencegah kerusakan lebih lanjut pada lapisan ozon pelindung bumi dari radiasi ultraviolet.

Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni mengatakan, fasilitas pemusnah BPO tidak hanya berkontribusi dalam pelestarian lapisan ozon, tetapi juga sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.

Sebab, kata Vita, BPO yang tidak terkelola dengan baik akan meningkatkan intensitas Gas Rumah Kaca (GRK).

Baca juga: Lubang Ozon Besar Kembali Terdeteksi di Antartika

Menurutnya, melalui lini bisnis pengelolaan limbah dan sampah berkelanjutan yang bernama Nathabumi, terus mengoptimalkan fasilitas pemusnah BPO yang telah beroperasi sejak 2007.

Hingga Agustus 2025, Nathabumi telah memusnahkan 103,86 ton BPO yang dapat merusak lapisan ozon, atau telah membantu mencegah pelepasan Gas Rumah Kaca ke atmosfer setara 221.666 ton CO2 equivalent.

Jenis BPO yang dimusnahkan antara lain, senyawa halon yang banyak digunakan untuk bahan pemadam kebakaran, refrigerant-CFC/HCFC/HFC dari unit pendingin seperti AC dan lemari es, serta SF6 yang biasa digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi.

Proses pemusnahan BPO dilakukan dengan teknologi yang aman dan ramah lingkungan, di mana limbah BPO yang berbentuk cair maupun gas dimusnahkan dalam tanur semen dengan suhu mencapai 1.500 derajat celsius secara stabil.

“Menjaga kelestarian ozon adalah tanggung jawab kolektif seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Inisiatif efisiensi bahan bakar untuk meminimalkan emisi dan kehadiran fasilitas pemusnah BPO ini merupakan kontribusi mencegah radiasi dan mengurangi dampak perubahan iklim,” ujar Vita.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan