Sabtu, 4 Oktober 2025

Rencana Demo 3 September 2025: Peserta Aksi, Lokasi Unjuk Rasa, hingga Tuntutan

Aliansi Perempuan Indonesia demo di DPR RI 3 September 2025, desak hentikan kekerasan aparat, sementara aksi di Depok dan Surabaya dibatalkan.

|
Editor: Glery Lazuardi
FERSIANUS WAKU
AKSI UNJUK RASA- Aliansi Perempuan Indonesia (API) siap gelar aksi di depan DPR RI pada Rabu (3/9/2025), desak hentikan kekerasan aparat. 

Rangkuman Berita

Gelombang Aksi Nasional

Sejak 25 Agustus 2025, aksi unjuk rasa terjadi di 107 titik di 32 provinsi, dipicu isu tunjangan DPR, RAPBN 2026, hingga reformasi kepolisian.

Tuntutan dan Insiden

Massa menuntut pembubaran DPR, transparansi pejabat, serta penolakan RUU kontroversial. Insiden tewasnya pengemudi ojol pada 28 Agustus memperluas eskalasi aksi.

Perkembangan Terbaru

API akan gelar demo di DPR RI 3 September, sementara aksi di Depok dan Surabaya dibatalkan. Di tengah situasi ini, Presiden Prabowo tetap berangkat ke China.

TRIBUNNEWS.COM - Aksi penyampaian pendapat masih akan berlangsung pada Rabu 3 September 2025. Ini merupakan rangkaian aksi demo yang sudah dilakukan mulai Senin 25 Agustus 2025. 

Sejak 25 Agustus 2025, Indonesia telah diguncang oleh gelombang aksi unjuk rasa yang meluas ke 107 titik di 32 provinsi dan berlangsung hingga awal September. 

Demonstrasi dimulai di depan Gedung DPR/MPR RI, dipicu oleh kenaikan tunjangan anggota DPR, pernyataan kontroversial dari beberapa anggota dewan, dan ketidakpuasan terhadap RAPBN 2026. Massa terdiri dari pelajar, mahasiswa, buruh, dan pengemudi ojek online.

Massa menuntut sejumlah hal, seperti pembubaran DPR RI, transparansi gaji dan tunjangan pejabat, penolakan RKUHAP dan RUU kontroversial lainnya, dan reformasi institusi kepolisian.

Insiden tragis terjadi pada 28 Agustus saat Affan Kurniawan, pengemudi ojol, tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob saat pembubaran massa di Jakarta. 

Peristiwa ini memicu kemarahan publik dan memperluas titik aksi ke berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Kediri, dan Mataram.

Dampak dari aksi unjuk rasa berujung anarkis itu fasilitas publik rusak: halte Transjakarta, stasiun MRT, pos polisi, gedung DPRD di berbagai kota.

 Kerugian di Jakarta ditaksir lebih dari Rp40 miliar. Sebanyak sembilan orang meninggal dunia, dengan ratusan luka-luka dan lebih dari 2.000 orang ditahan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved