Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Eks Kadivhubinter Polri Marah Affan Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob: Ganti Aja Kapolrinya
Eks Kadivhubinter Polri Irjen Purn Napoleon Bonaparte marah rantis Brimob melindas ojol Affan Kurniawan hingga tewas.
Penulis:
Rakli Almughni
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Pol. (Purn.) Napoleon Bonaparte marah saat mengetahui kabar pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) dilindas hingga tewas oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob dalam aksi demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Sebanyak tujuh anggota Brimob Polda Metro Jaya telah diperiksa dalam kasus pelindasan Affan Kurniawan.
Atas peristiwa tersebut, Napoleon Bonaparte mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera diganti.
Purnawirawan jenderal bintang 2 tersebut ikut berduka atas meninggalnya Affan Kurniawan.
Hal ini diungkapkan Napoleon Bonaparte dalam acara Grand Launching buku Jokowi's White Paper yang ditulis oleh ahli forensik digital Rismon Sianipar, pakar telematika Roy Suryo, dan pegiat media sosial Tiffauzia Tyassuma alias dokter Tifa, pada Jumat (29/8/2025).
"Saya selaku mantan Polri, hari ini sangat berduka dan sangat marah kepada Polri yang telah melakukan kebiadaban dengan melakukan hal yang katanya sudah minta maaf dan tidak sengaja (melindas ojol Affan Kurniawan)," kata Napoleon, dikutip Tribunnews dari tayangan YouTube Langkah Update, Selasa (2/9/2025).
Napoleon meyakini bahwa anggota Brimob yang melindas ojol tersebut tidak sengaja.

Baca juga: Nasib Bocah Penjarah Jam Richard Mille Rp11,7 Miliar di Rumah Ahmad Sahroni, Barang Dikembalikan Ibu
Menurut dia, peristiwa ini terjadi lantaran perintah yang tidak jelas dari pimpinan anggota Brimob tersebut.
"Memang saya yakin anak-anak Brimob itu tak pula sengaja mau menabrak mati, tetapi ini ekses dari perintah yang tidak jelas, komando yang ngawur dan kepemimpinan ayam sayur yang dipimpin oleh yang namanya Listyo Sigit," ujar Napoleon Bonaparte.
Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahu 1988 itu lantas mendesak agar Kapolri diganti.
"Mungkin kesempatan bagus ini kita mulai gaungkan malam ini bila perlu ganti Kapolri!" ujar Napoleon.
Napoleon menilai bahwa mengubah kinerja Polri merupakan hal yang mudah.
Ia juga menyinggung soal nama Mulyono yang diduga adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
"Kami Polri ini sedih dan tau persis mengubah Polri itu semudah membalikkan tangan. Ganti aja Kapolrinya. Hari ini (Kapolri) diganti kucing, besok semua (anggota) Polri menjadi kucing. Besok lusa diganti dengan ayam, Polri semua menjadi ayam.
"Tapi, kalau hari ini Kapolrinya adalah ternak Mulyono, selamanya adalah ternak Mulyono," tuturnya.
Tewasnya Affan Kurniawan dilindas rantis Brimob terekam dalam sebuah video amatir yang kemudian tersebar luas di media sosial.
Dalam waktu singkat, video itu memicu kemarahan di kalangan pengemudi ojek daring serta simpatisan masyarakat sipil.
Aksi ini meluas ke berbagai kantor, yakni Mako Brimob Kwitang, Mapolda Metro Jaya, Gedung DPR/MPR RI, dan beberapa daerah lainnya.
Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik (Divpropam Polri) menetapkan 7 anggota Brimob melanggar kode etik dan ditahan pada sel khusus selama 20 hari.
Profil Irjen Pol Purn Napoleon Bonaparte
Napoleon Bonaparte adalah pensiunan perwira tinggi (Pati) Polri yang pernah terjarat kasus korupsi.
Jabatan terakhir Irjen Napoleon Bonaparte di Polri adalah Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri.
Semasa dinasnya, Napoleon Bonaparte pernah menjabat sebagai Kadivhubinter Polri.
Napoleon resmi pensiun sebagai Pati Polri pada tahun 2023 setelah didemosi 3 tahun 4 bulan.
Baca juga: Prabowo Prihatin Puluhan Polisi Terluka karena Demo Ricuh: Saya Harus Menengok Mereka
Nama Irjen Napoleon sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat.
Napoleon sempat terkena masalah hukum hingga harus berurusan dengan polisi pada 2020 dan 2021.
Ia pernah terjerat kasus korupsi karena menerima suap sebesar $350.000 Amerika Serikat dan (Ro5,1 miliar) dan $200.000 Singapura (Rp2,1 miliar) dari Djoko Tanjdra.
Napoleon terlibat dalam menghilangkan nama Djoko Tjandra dari daftar red notice Interpol. Atas kasus tersebut, Napoleon Binaparte divonis 4 tahun penjara.
Setelah dijebloskan ke penjara, Napoleon kembali berulah.
Di dalam sel tahanan, ia menganiaya seorang tersangka kasus penistaan agama, Muhammad Kece. Akibatnya, ia divonis 5,5 bulan penjara.
Napoleon Bonaparte resmi bebas pada April 2023.
Napoleon Bonaparte lahir di Baturaja, Sumatra Selatan, pada 26 November 1965.
Ia memiliki anak yang sekarang menjadi perwira Polri yakni Iptu Jevo Batara.
Napoleon Bonaparte adalah lulusan Akpol tahun 1988. Di Akpol, ia satu angkatan dengan mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Idham Azis, M.Si.
Karier Irjen Napoleon Bonaparte telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air. Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kapolres Ogan Komering Ulu Polda Sumsel (2006) dan Wadirreskrim Polda Sumsel (2008).
Selain itu, Napoleon juga sempat menduduki posisi sebagai Dirreskrim Polda DIY (2009) dan Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri (2011).
Karier Irjen Napoleon Bonaparte makin meroket setelah ia didapuk menjadi Kabagbinlat Korwas PPNS Bareskrim Polri pada tahun 2012.
Pada tahun 2015, jenderal asal Baturaja ini ditunjuk untuk menjabat sebagai Kabag Bindik Dit Akademik Akpol.
Lalu, ia diangkat sebagai Kabag Konvinter Set NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri pada tahun 2016.
Pada tahun 2017, Napoleon Bonaparte kemudian diamanahkan untuk mengisi kursi jabatan sebagai Ses NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri.
Barulah setelah itu ia diangkat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri pada tahun 2020.
Pada tahun yang sama, sang jenderal bintang 2 harus dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri karena terjerat kasus korupsi.
(Tribunnews.com/Rakli)
Sumber: TribunSolo.com
Napoleon Bonaparte
Mantan Kadivhubinter
Polri
Affan Kurniawan
ojol
rantis
Brimob
Irjen Pol Purn Napoleon Bonaparte
Kapolri
Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Formappi Sentil Reformasi Polri: Ganti Kapolri Dulu, Baru Bisa Mulai |
---|
Kronologi Bima Permana Hilang: Pamit ke Glodok, Jual Motor di Tegal, Ketemu di Malang |
---|
Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 M Imbas Dibakarnya 2 Gedung DPRD saat Demo |
---|
Mahasiswa Apresiasi Golkar Buka Ruang Dialog Dengar Aspirasi Rakyat Soal Tuntutan 17+8 |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.