Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Intip Isi Garasi Adies Kadir Kader Golkar yang Dinonaktifkan, Paling Murah Pajero SUV
Dari laporan LHKPN tampak jelas bahwa karier politiknya beriringan dengan pertumbuhan kekayaan yang cukup signifikan
Penulis:
Eko Sutriyanto
Di luar properti dan kendaraan, Adies melaporkan harta bergerak lainnya Rp1,64 miliar—yang biasanya berupa koleksi perhiasan, barang seni, atau aset bernilai tinggi lainnya.
Ia juga memiliki kas dan setara kas Rp3,2 miliar, serta tercatat tidak memiliki utang.
Jika ditarik ke belakang, angka ini menunjukkan peningkatan signifikan.
Baca juga: Pimpinan DPR Adies Kadir Dukung Cita-cita Raihan Bocah Pemanjat Tiang Bendera Jadi Tentara-Polisi
Pada 2014, Adies hanya melaporkan harta sebesar Rp5,46 miliar.
Kini, dalam kurun 10 tahun, kekayaannya hampir tiga kali lipat.
Sebelumnya Adies Kadir menjelaskan bahwa sebenarnya kebutuhan anggaran rumah lebih dari yang sudah dianggarkan.
"Kalau sekitar sini kan ngontrak atau kita kos kan Rp 3 juta per bulan, didapatkan Rp 50 jta per bulan," katanya.
Ia merinci, Rp 3 juta itu dikalikan dengan 26 hari kerja sehingga total anggaran yang dibutuhkan sebenarnya mencapai Rp 78 juta untuk mengontrak rumah atau sewa indekos.
"Kalau kita Rp 3 juta kita kalikan 26 hari kerja berarti Rp 78 juta per bulan, padahal yang didapat cuma sekitar Rp 50 juta per bulan, nah jadi mereka (anggota DPR) masih nombok lagi," kata Adies Kadir.
Dia mengatakan jika tunjangan perumahaan anggota DPR RI masih dinilai terlalu mahal, maka ia akan mengimbau untuk mencari sewaan dengan harga Rp 1 jutaan.
"Nanti kita pikirkan kalau memang masih dikira itu Rp 50 juta terlalu besar, teman-teman kita imbau cari kos-kosan kira-kira yang Rp 1 jutaan lah begitu. Mungkin yang kamar mandi di luar atau seperti apa gitu, kalau memang masih terlalu dianggap masih terlalu mahal kos-kosannya," katanya.
Kiprah Politik, dari Surabaya Menuju Senayan
Terlepas dari harta kekayaan yang mencuri perhatian, kiprah politik Adies Kadir punya catatan panjang. Lahir di Balikpapan, 17 Oktober 1968, ia meniti karier politik dari Surabaya.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Surabaya bahkan ikut kontestasi Pilkada Surabaya 2010 sebagai calon Wakil Wali Kota berpasangan dengan Arif Afandi.

Ia kalah dari pasangan Tri Rismaharini–Bambang DH, langkah itu meneguhkan ambisinya di dunia politik.
Adies berhasil menembus Senayan sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur I (Surabaya–Sidoarjo).
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Mahasiswa Apresiasi Golkar Buka Ruang Dialog Dengar Aspirasi Rakyat Soal Tuntutan 17+8 |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
---|
Tim Reformasi Polri Digeber Pekan Ini, Ini Alasan Prabowo Bergerak Cepat |
---|
Fraksi PAN DPR RI Bahas Tuntutan 17+8 Bersama Organisasi Perempuan dan Elemen Mahasiswa |
---|
Tetap Kritis Suarakan Perjuangan Rakyat, Erick Yusuf Sebut Unjuk Rasa Harus Damai, Tanpa Kekerasan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.