Demo di Jakarta
Kontroversi Uya Kuya sebelum Dinonaktifkan dari Anggota DPR RI Fraksi PAN: Joget di Sidang Tahunan
Uya Kuya resmi dinonaktifkan sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), terhitung Senin, 1 September 2025.

TRIBUNNEWS.COM - Presenter Uya Kuya alias Surya Utama resmi dinonaktifkan sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), terhitung Senin, 1 September 2025.
Keputusan dicopotnya Uya Kuya dari kursi anggota dewan di bawah naungan PAN tertuang dalam siaran pers Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN yang dirilis pada Minggu (31/8/2025).
Dalam siaran pers yang ditandatangani Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, partai berlogo matahari putih dilatarbelakangi segi empat warna biru itu juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia.
DPP PAN juga mengajak masyarakat Indonesia untuk memberi kepercayaan penuh kepada pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto terhadap penanganan situasi politik nasional saat ini.
Selain itu, DPP PAN berkomitmen untuk terus mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi serta
kepentingan masyarakat untuk menjadi kebijakan dan program-program pemerintah.
Dengan keputusan DPP PAN ini, Uya Kuya harus melepas jabatan sebagai anggota DPR RI masa bakti 2024-2029 dari partai tersebut hanya 10 bulan setelah dilantik 1 Oktober 2024 lalu.
Pada Pemilihan Legislatif atau Pileg 2024 lalu, ia meraih 33.109 suara dari daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta yang meliputi dapil Luar Negeri, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.
Joget Menuai Kritikan
Adapun sebelum dinonaktifkan, member grup musik lawas Tofu tersebut telah menuai sorotan sekaligus kritikan.
Uya Kuya tampak menjadi salah satu anggota DPR RI yang asyik berjoget dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Aksi ini terjadi ketika Presiden RI Prabowo Subianto rampung menyampaikan pidato kenegaraan.
Baca juga: Nasib Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni: Rumah Dijarah, Dinonaktifkan dari Anggota DPR RI Fraksi Nasdem
Diiringi lagu "Gemu Fa Mi Re" oleh kelompok musik dari Universitas Pertahanan (UNHAN), Uya Kuya bersama sejumlah anggota dewan lain terlihat berjoget di kursi masing-masing sembari tertawa.
Aksi joget-joget di momen Sidang Tahunan yang seharusnya sakral ini pun menuai beragam kritikan.
Uya Kuya, bersama legislator yang turut berjoget, dinilai tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi masyarakat, terutama karena berbarengan dengan mencuatnya besaran gaji yang bisa mencapai Rp100 juta per bulan, serta tunjangan rumah anggota DPR RI hingga Rp50 juta per bulan.
Padahal, masyarakat sendiri sedang dihadapkan dengan berbagai permasalahan ekonomi.
Seperti, kecilnya jumlah gaji, susahnya mencari lapangan kerja, hingga merebaknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga angka pengangguran semakin tinggi.
Selain itu, masyarakat juga dihimpit permasalahan tingginya biaya hidup, pendidikan, dan kesehatan, serta naiknya pajak di sejumlah daerah dan harga barang-barang kebutuhan pokok.
Aksi joget ini dinilai kurang pantas untuk dilakukan oleh para anggota dewan, termasuk Uya Kuya, yang seharusnya duduk mempertimbangkan nasib rakyat.
Rumah Dijarah
Agustus 2025, Indonesia dilanda gejolak politik di mana gelombang aksi demonstrasi merebak sebagai respon terhadap ketimpangan antara gaji dan tunjangan anggota DPR RI (termasuk tunjangan rumah Rp50 juta per bulan untuk periode Oktober 2024- Oktober 2025) dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Selain itu, demonstrasi dilatarbelakangi oleh aksi dan pernyataan sejumlah pejabat publik yang dinilai menyakiti hati rakyat.
Puncak eskalasi demonstrasi terjadi ketika seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas setelah ditabrak dan dilindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam lalu, sehingga memicu kemarahan publik, menyebar ke berbagai daerah, sekaligus menjadi sorotan media internasional.
Di tengah demonstrasi, rumah Uya Kuya menjadi salah satu target aksi penjarahan massa di kediaman anggota DPR RI.

Pada Sabtu (30/8/2025) malam, beredar video yang memperlihatkan sekelompok orang tak dikenal menggerudug dan menjarah rumah Uya Kuya yang terletak di Jalan Statistik Nomor 1F, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Orang-orang tersebut mengambil sejumlah barang, termasuk barang berharga dan barang elektronik, serta seekor kucing beserta kandangnya.
Penjarahan berlangsung hingga Minggu (31/8/2025) dini hari.
Setelah dijarah, rumah Uya Kuya terlihat berantakan, dengan kerusakan di sejumlah bagian, seperti kaca pecah dan pagar dipotong.
Bahkan, terlihat tulisan 'Rumah Ini Disita Rakyat' tertera di pintu garasi rumah Uya Kuya yang bergaya minimalis tersebut.
Minta Maaf dan Minta Diberi Kesempatan
Sebelum video penjarahan di rumahnya beredar, Uya Kuya menyampaikan permintaan maaf lewat sebuah unggahan video di akun Instagramnya, @king_uyakuya, Sabtu (30/8/2025).
Dalam video tersebut, ia meminta maaf atas apa permasalahan yang terjadi belakangan ini.
"Saya, Uya Kuya, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, tulus dari hati saya yang paling dalam untuk seluruh masyarakat Indonesia, atas apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini, atas apa yang saya lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja," ujar Uya.
Suami model Astrid Khairunnisha tersebut juga mengakui dampak dari tindakannya yang telah melukai masyarakat Indonesia.
"Kami memahami bahwa apa yang terjadi ini mengakibatkan luka yang mendalam bagi rakyat Indonesia, terutama korban yang harus gugur dan terluka akibat bentrokan-bentrokan yang terjadi," ucapnya.
Ia menegaskan, tidak memiliki niat sedikit pun untuk menimbulkan kegaduhan.
Uya Kuya pun berjanji, akan lebih berhati-hati dalam bertindak.
Ia memohon kesempatan untuk membuktikan komitmennya dalam menjalankan tugas sebagai anggota DPR RI.
"Tapi janji saya dari hati saya yang paling dalam, saya akan lebih berhati-hati lagi dalam bersikap, bertindak, bersungguh-sungguh untuk mewakili rakyat Indonesia sebagai anggota DPR RI," ujar Uya.
"Beri saya kesempatan sekali lagi untuk berbuat lebih baik lagi, lebih maksimal lagi dibanding apa yang sudah saya lakukan selama ini," tambahnya.
"Saya minta maaf sedalam-dalamnya sekali lagi dari hati saya yang paling dalam," papar Uya.
"Mudah-mudahan ke depannya ini menjadi introspeksi yang sangat berarti buat saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya sebagai anggota DPR RI dan memiliki tanggung jawab kepada masyarakat Indonesia, khususnya di depan saya dan juga seluruh Indonesia," imbuhnya.
"Saya akan melakukan yang terbaik. Beri saya kesempatan, terima kasih," tandasnya.
(Tribunnews.com/Rizki A./Reynas Abdila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.