Prabowo Beri Tanda Kehormatan ke-141 Tokoh Saat Rakyat Demo di DPR, Rocky Gerung: Kontroversial
Menurut Rocky Gerung, pemberian Tanda Kehormatan yang bersamaan dengan demo 25 Agustus itu akan teringat jelas dalam pikiran rakyat.
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung menilai pemberian Tanda Kehormatan RI Indonesia kepada 114 tokoh di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (25/8/2025) oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai hal yang kontroversial.
Sebab, penganugerahan Tanda Kehormatan itu bersamaan dengan adanya demo 25 Agustus di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta.
Demo itu menuntut pembubaran DPR, penolakan kenaikan gaji dan tunjangan DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga desakan agar Prabowo dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mundur.
Pemberian Tanda Kehormatan juga dipertanyakan. Menurutnya ada tokoh yang dinilai layak, tidak layak, dan ada nama-nama yang juga dipertanyakan.
"Ada ada nama-nama yang layak, ada nama-nama yang tidak layak, ada nama-nama yang dipertanyakan."
"Isu pemberian tanda kehormatan itu jadi kontroversi atau makin kontroversial karena berlangsung bersamaan real time dengan demonstrasi di depan DPR yang kemudian menimbulkan kerusuhan," katanya, Selasa (26/8/2025), dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official.
Menurut Rocky, pemberian Tanda Kehormatan dan demo 25 Agustus itu akan teringat jelas dalam pikiran bahwa ada pemberian kehormatan di Istana, tapi rakyat justru tak mendapat kehormatan itu.
"Lepas dari siapa penggerak demonstrasi, lepas dari apa ide demonstrasi itu, ditujukan pada siapa, tetapi dua event itu akan jadi catatan di dalam memori publik."
"Bahwa ada pemberian kehormatan di Istana, tetapi kehormatan yang seharusnya menjadi milik rakyat yang daya belinya turun, milik buruh yang kepastian hak-hak normatifnya dipertanyakan itu, tidak diperoleh," jelasnya.
"Bahkan dikontraskan bahwa rakyat bergerombol di depan DPR menuntut kehormatan rakyat, sementara Presiden membagi-bagi tanda kehormatan pada mereka yang masih dipertanyakan jasanya itu atau prestasinya tuh," tambah Rocky.
Rocky pun mengatakan, keadaan itu cukup membingungkan karena tokoh yang digambarkan oleh publik tidak layak, justru dilayakkan untuk mendapatkan Tanda Kehormatan.
Baca juga: Dapat Dapat Tanda Kehormatan Bintang Republik dari Prabowo, Zulkifli Hasan Ungkap Makna dan Harapan
Diketahui, aksi demo 25 Agustus yang berlangsung di depan Gedung DPR itu berakhir ricuh. Massa melempar botol air mineral, membakar kardus dan sampah, serta mencoba memanjat barikade polisi.
Polisi pun menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon untuk membubarkan massa, hingga beberapa demonstran tumbang dan mendapat pertolongan dari ambulans.
Dampak dari insiden itu, motor terbakar di lokasi aksi, jurnalis ANTARA menjadi korban pemukulan oleh oknum aparat saat meliput, dan KRL Tanah Abang terganggu, hanya beroperasi sampai Stasiun Kebayoran.
Pada Senin (25/8/2025) malam, massa mulai bubar sekitar pukul 20.30 WIB, lalu Jalan Gatot Subroto dan Palmerah Timur kembali lancar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.