Cipayung Plus Minta Pemerintah Buka Lapangan Kerja Luas untuk Gen Z dan Milenial
Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, meminta pemerintah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, meminta pemerintah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, khususnya bagi generasi Z dan milenial, untuk memaksimalkan bonus demografi 2030–2045.
"Rasanya hari ini kita melihat bahwa masih banyak sekali peluang-peluang pekerjaan yang belum didapat oleh generasi muda hari ini, yaitu generasi milenial dan juga gen Z," kata Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Susana Florika Marianti, dalam Pekan Kebangsaan Cipayung Plus di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
"Kami sebagai anak muda sangat ingin sekali bahwa pemerintah akan membuka seluas-luasnya peluang-peluang pekerjaan untuk anak muda ke depan," imbuhnya.
Pernyataan tersebut merupakan bagian dari delapan poin deklarasi kebangsaan Cipayung Plus, yang dibacakan dalam peringatan 80 tahun kemerdekaan RI.
Pertama, mereka mendorong politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dalam menjalin hubungan internasional dengan memperkuat isu perdamaian dunia dan keadilan sosial.
Kedua, pemerintah diminta memastikan pembukaan lapangan kerja lewat program industrialisasi untuk mengurangi kesenjangan sosial.
"Ketiga, memaksimalkan dan mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar rakyat seperti pendidikan, kesehatan, tempat tinggal, air bersih, pekerjaan layak sebagai prasyarat menuju negara maju dan mengatasi ketimpangan sosial," tutur Susana.
Keempat, Cipayung Plus mendukung dan terlibat aktif dalam gerakan mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan serta kemandirian energi sebagai perwujudan dari Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Kelima, mereka mendorong penyelesaian konflik agraria dan menjalankan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960.
Keenam, Cipayung Plus mendorong pemerintah untuk memperkuat data bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Ketujuh, Cipayung Plus mendesak pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pariwisata," ucap Susana.
"Kedelapan, Cipayung Plus meminta, dalam memaksimalkan bonus demografi dan perkembangan teknologi, pemerintah harusmelakukan transformasi kebijakan dalam pembangunan manusia Indonesia," katanya.
Deklarasi ini ditandatangani oleh pimpinan sepuluh organisasi mahasiswa, di antaranya Ketua Umum PB PMII M. Shofiyulloh Cokro, Ketua Umum PB HMI Bagas Kurniawan, Ketua Umum DPP IMM Riyan Betra Delza, Ketua Umum PP HIKMABUDHI Candra Aditiya Nugraha, Ketua Umum EN-LMND Muh. Asrul, Ketua Umum PP KMHDI I Wayan Darmawan, Ketua Umum PP GMKI Prima Surbakti, Ketua Umum PP PMKRI Susana Kandaimu, Ketua Umum PP KAMMI Ahmad Jundi Khalifatullah, dan Ketua Umum PP HIMAPERSIS Sholahudin Hasan.
Selain pembacaan deklarasi, Cipayung Plus juga menggelar ziarah kebangsaan, refleksi kemerdekaan, dan pembentangan bendera Merah Putih sepanjang 80 meter.
Cipayung Plus adalah sebutan untuk forum gabungan organisasi-organisasi kemahasiswaan tingkat nasional di Indonesia yang memiliki basis ideologi, latar belakang, dan sejarah berbeda, tetapi rutin berkoordinasi untuk menyampaikan sikap bersama terkait isu-isu kebangsaan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Transformasi DPR: 17+8 Tuntutan Rakyat untuk Parlemen yang Merakyat |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Pretest Modul Pedagogik Fikih Topik 7: Karakteristik dan Gaya Belajar Gen Z dan Alpha |
![]() |
---|
Sushila Karki Pecahkan Rekor: PM Perempuan Pertama Nepal, Usia 73 Tahun, Dipilih Lewat Discord |
![]() |
---|
3 Tugas Berat PM Baru Nepal Sushila Karki, Gelar Pemilu Usai Parlemen Dibubarkan |
![]() |
---|
Sosok Tyler Robinson, Gen Z yang Diduga Jadi Pembunuh Charlie Kirk, Sempat Makan Malam Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.