Sabtu, 4 Oktober 2025

Misteri Posko Hang Tuah 21, Dikabarkan Jadi Lokasi Pemerasan para Calon Tersangka Kejagung

Kejagung hingga warga bicara soal rumah berdinding marmer di Hang Tuah Jaksel yang rumornya jadi lokasi pemerasan calon tersangka.

Tim Liputan Khusus Tribunnews.com/Kolase
RUMAH DINAS KEJAGUNG - Rumah dinas Kejaksaan Agung di Jalan Hang Tuah Raya Nomor 21, RT.3/RW.6, Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan. Rumah mewah itu tampak sepi dan dijaga oleh personel TNI dan ilustrasi tersangka di Kejagung pakai rompi merah. 

“OB-nya, tukang sapu, tentara, semua makan di sini. Kadang dibungkus,” tambahnya.
Dari Dokter ke Negara

RUMAH DINAS KEJAGUNG - Rumah dinas Kejaksaan Agung di Jalan Hang Tuah Raya Nomor 21, RT.3/RW.6, Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan. Rumah mewah itu tampak sepi dan dijaga oleh personel TNI.
RUMAH DINAS KEJAGUNG - Rumah dinas Kejaksaan Agung di Jalan Hang Tuah Raya Nomor 21, RT.3/RW.6, Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan. Rumah mewah itu tampak sepi dan dijaga oleh personel TNI. (Tim Liputan Khusus Tribunnews.com)

Sebelum menjadi rumah dinas Kejaksaan, rumah tersebut dulunya milik seorang dokter.

Namun setelah berpindah tangan beberapa kali, rumah itu akhirnya disita oleh negara sekitar tahun 2019 atau 2020, tepat sebelum pandemi melanda. 

“Waktu disita, ramai banget. Camat, Wali Kota datang semua,” kenang sang pedagang.

Setelah penyitaan, rumah itu mulai digunakan oleh Kejaksaan. Meski tidak difungsikan sebagai tempat tinggal, rumah tersebut menjadi lokasi pertemuan penting, yang sering kali melibatkan pihak eksternal.

Furqon (nama disamarkan), seorang sekuriti restoran Jepang di sebelah rumah, juga
mengonfirmasi bahwa rumah tersebut digunakan oleh Kejaksaan. Ia menyebut rumah itu lebih sering digunakan untuk pertemuan dan dijaga oleh tentara. 

“Bos-bosnya parkir di restoran dulu, baru masuk ke rumah. Sudah jadi rutinitas,” ujarnya.

Baca juga: Pengamanan TNI di Kediaman Jampidsus Dinilai Wajar, Tidak Terkait Penggeledahan

Setelah Idul Fitri 2025, menurut Furqon, pegawai Kejaksaan yang sempat menempati
rumah tersebut telah pindah. Namun rumah itu tetap aktif digunakan untuk pertemuan.

Koswara (nama juga disamarkan), sekuriti kompleks setempat, menambahkan bahwa
rumah tersebut memang sudah beberapa kali berganti pemilik sebelum akhirnya dikelola oleh Kejaksaan. 

“Dulu rumah tinggal, dijual, terus ada masalah, sekarang Kejaksaan yang pegang,” katanya.(Tim Liputan Khusus Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved