Bendera One Piece
Wali Kota Solo soal Bendera One Piece Berkibar: Bagus! Pasang Gatot Kaca Juga Boleh
Respati mengingatkan agar pemasangan Bendera One Piece tidak menutupi Bendera Merah Putih, bendera negara harus menjadi yang utama.
Sehingga ia tak perlu melarang warganya memasang bendera itu.
Hanya saja, Respati mengingatkan agar pemasangan Bendera One Piece tidak menutupi Bendera Merah Putih, bendera negara kita.
Bendera Merah Putih tetap satu-satunya bendera yang harus dipasang wajib saat perayaan 17 Agustus.
“Nggak (melarang). Keren. Bagus. Yang penting Indonesia harus yang utama. Bendera lambang negara yang dilindungi undang-undang."
“Mau masang one piece, Gatot Kaca, Ramayana. Kan nggak ada SOP tertulis kan itu kreasi aja. Tapi kalau kita wajib memasang bendera merah putih,” ungkap Respati saat ditemui di SD Ta'mirul Islam, Solo, Jawa Tengah, Senin (4/8/2025) dilansir TribunSolo.com.
Respati memilih untuk melihat dari sudut pandang positif.
"Mau one piece, mau tokoh Sudiroprajan, tokoh Gilingan, Semar keren bagus. Ya tinggal sudut pandangnya aja. One Piece, tokoh pewayangan, Ramayana, saya kira sama dengan cerita-ceritanya."
“Bagus-bagus aja yang penting Bendera Indonesia tetap dipasang. Mau one piece, gatot kaca boleh. Nggak (perlu ditertibkan),” jelas Respati.
Untuk itu, dirinya tak akan melakukan upaya penertiban-penertiban untuk menurunkan bendera itu.

Istana: Jangan Cemari Kesakralan Merah Putih
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, juga tak mempersoalkan pengibaran bendera One Piece menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Pemerintah memahami hal ini sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
"Makanya sebagai sebuah ekspresi kreativitas boleh," kata Prasetyo, saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2025).
Hanya saja, Prasetyo menegaskan simbol-simbol lain yang digunakan dalam ekspresi kreatif tak boleh mengganggu penghormatan terhadap simbol negara, khususnya Bendera Merah Putih.
"Tetapi jangan kemudian ini dibawa ke sesuatu yang mengurangi kesakralan kita sebagai bangsa. Apalagi ini di momen menjelang 17 Agustus."
"Kami sebagai pemerintah dan tentunya kita semua, kita berharap di bulan Agustus ini janganlah ternodai dengan hal yang sakral," kata Prasetyo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.