Ijazah Jokowi
Teman SMA Ungkap Jokowi Pernah Bantu Prosesi Pemakaman Ayahnya: Tak Akan Pernah Bisa Lunas Bayar Itu
Kini membela Jokowi, Bambang mengaku memiliki kedekatan secara emosional karena pernah dibantu saat prosesi pemakaman ayahnya.
"Beliau yang mencarikan untuk memberangkatkan bapak saya ke peristirahatan terakhir, itu Pak Jokowi," paparnya.
Mengenang hal itu, Bambang menegaskan dirinya tidak akan pernah bisa membayar apa yang sudah dibantu Jokowi.
"Dan saya tidak akan pernah bisa lunas membayar itu. Apapun yang saya lakukan," tegasnya.
Ingat Pesan Jokowi
Bambang Surojo kini memilih tinggal di Solo untuk sementara waktu, agar bisa mengikuti perkembangan kasus tudingan ijazah palsu Jokowi.
Bambang mengungkapkan, ia dan sekitar 30 teman sekolahnya sempat diajak bertemu oleh Jokowi beberapa waktu sebelum dilantik sebagai Presiden RI pada 2014 silam.
Dalam pertemuan itu, Jokowi menegaskan kepada teman-temannya untuk tidak melakukan tiga hal selama ia menjadi presiden.
"Jangan ngaku teman saya, jangan menjual nama saya, jangan minta pekerjaan kepada saya. Itu yang disampaikan dan saya pegang sampai detik ini," papar Bambang menirukan pernyataan Jokowi kala itu.
Baca juga: 2 Kali Diperiksa di Kasus Ijazah Palsu, Teman Jokowi Tak Takut, Ingin Ikut Buktikan Keaslian Ijazah
Lalu, ketika Eggi Sudjana melaporkan dugaan ijazah palsu Jokowi, Bambang yang berada di Banjarmasin langsung terbang ke Jakarta dengan membawa ijazah asli SMAN 6 Solo miliknya untuk membela Jokowi.
Setelah diliput oleh media di Jakarta, Bambang langsung dihubungi Jokowi hingga menegur dirinya.
"Sore saya membaca berita, saya pagi-pagi dari Banjarmasin langsung ke Jakarta."
"Di sana saya banyak muncul di media, saya sampaikan ke teman wartawan. Yang membedakan ijazah saya dengan milik Jokowi ada 3, yaitu Pas Foto, Tanda Tangan, dan Nomor Seri," katanya.
"Dengan peristiwa itu, (Jokowi menghubungi saya) 'Ngopo Bang kok koe ndadak belani aku' (Kenapa Bang kamu membela saya). Iya (melalui telepon)" tuturnya.

Jokowi Tak Mau Gabung Grup WA
Bambang mengungkapkan, Jokowi tak ingin memiliki grup WhatsApp (WA) dengan teman-temannya.
Oleh karena itu, rekan sesama alumni SMAN 6 Solo yang lulus pada tahun 1980, juga enggan membuat grup WA meski tak ada Jokowi di dalamnya.
Namun, Bambang tidak mengetahui secara pasti apa alasan Jokowi menolak teman satu angkatan di SMAN 6 Solo untuk membuat grup WA.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.