Ijazah Jokowi
Sigit Hariyanto dan Bambang Surojo, Teman SMA Jokowi yang Ikut Diperiksa Polisi di Mapolresta Solo
Teman Jokowi di SMA Negeri 6 Surakarta ini turut memberikan kesaksian dalam kasus dugaan ijazah palsu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rekan-rekan Sekolah Menengah Atas (SMA) Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi ikut diperiksa di Mapolresta Solo, Rabu (23/7/2025).
Mereka yang sama-sama pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 6 Surakarta, turut memberikan kesaksian dalam kasus dugaan ijazah palsu yang melibatkan Jokowi.
Siapa saja mereka? Di antaranya adalah Sigit Hariyanto dan Bambang Surojo,
Sigit Hariyanto, kepada Tribun Solo, mengungkapkan, dirinya bersama dua teman lainnya mendapatkan surat panggilan dari polisi.
Mereka diminta datang oleh penyidik Polda Metro Jaya.
"Jadi kami berempat semua adalah teman sekolah SMA (Jokowi) pada saat itu sampai lulus," ungkap Sigit.
Sigit mengaku, dia dan rekan lainnya dipanggil pada Selasa (22/7/2025).
Sementara Jokowi diperiksa pada Rabu (23/7/2025).
"Jadi kemarin itu kami bertiga sudah melaksanakan di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan) jadi statusnya adalah penyidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya," kata dia.
Dia mengungkap, ada 95 pertanyaan yang dilontarkan penyidik.
"Jadi isinya pertanyaan ini semuanya berjumlah 95 yang pada intinya pertanyaan-pertanyaan itu seputar pada saat itu kami semua adalah siswa sekolah SMA 6 atau SMPP, sama itu," kata dia.
"Jadi pertanyaan itu apakah saudara mengenal tentang Pak Jokowi, kami tentunya menjawabnya sangat mengenal karena Pak Jokowi adalah teman kami dan lulus bersama-sama beliau."
Rekan lain Jokowi di SMA yang juga turut diperiksa adalah Bambang Surojo.
Bambang, warga Solo, dikenal sebagai teman sebangku Presiden Joko Widodo saat bersekolah di SMA Negeri 6 Surakarta.
Bambang hadir sebagai saksi di Mapolresta Solo pada 23 Juli 2025, mendampingi Jokowi yang diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Kepada wartawan, Bambang menegaskan bahwa ijazah SMA Jokowi adalah asli, dan bahwa mereka lulus bersama pada tahun 1980.
Terkait perubahan nama dari SMA 5 Siang menjadi SMA Negeri 6 Surakarta, menurut Bambang adalah kebijakan pemerintah ketika itu.
Bahkan, ia mengungkapkan, masa belajar mereka sempat berlangsung selama 3,5 tahun karena transisi sistem pendidikan.
Jokowi dicecar penyidik
Selain rekan-rekan SMA-nya, Jokowi hari ini juga menjalani pemeriksaan di Mapolresta Solo.
Ia dicecar puluhan pertanyaan oleh penyidik.
Jokowi melaporkan total 12 orang terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya.
Laporan tersebut diajukan ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025, dan hingga kini terus berproses di kepolisian.
Setelah diperiksa, Jokowi mengatakan setidaknya ada dua dokumen berupa ijazah yang disita oleh penyidik untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dua dokumen tersebut merupakan ijazah asli Jokowi saat lulus dari SMAN 6 Solo dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
"Ya juga sudah dilakukan tadi, penyitaan ijazah asli S1 dan SMA oleh penyidik," ungkap Jokowi, Rabu, dikutip dari TribunSolo.com.
Siapa saja yang dilaporkan Jokowi?
Dalam laporan yang diajukan ke Polda Metro Jaya, Jokowi melaporkan 12 orang yang diduga menyebarkan informasi palsu dan mencemarkan nama baiknya melalui media sosial maupun kanal digital lainnya.
Nama-nama yang dilaporkan Jokowi yakni sebagai berikut:
1. Roy Suryo (Mantan Menpora dan pakar telematika)
2. Rismon Sianipar (Ahli digital forensik)
3. Tifauzia Tyassuma atau dr Tifa (Epidemiolog dan aktivis)
4. Rizal Fadillah (Pemerhati politik)
5. Eggi Sudjana (Aktivis hukum)
6. Damai Hari Lubis
7. Ruslam Effendi
8. Kurnia Tri Royani
9. Michael Benyamin Sinaga
10. Nurdian Noviansyah Susilo
11. Ali Ridho atau Aldo
12. Abraham Samad (Mantan Ketua KPK)
Pelaporan tersebut disertai barang bukti berupa ijazah asli, lembar pengesahan skripsi, serta flashdisk berisi 24 video yang diunduh dari berbagai platform media sosial dan YouTube.
Dalam video-video itu, para terlapor diduga menyampaikan tudingan bahwa ijazah milik Jokowi tidak sah atau palsu.
Mengenai laporannya, Jokowi menegaskan bahwa dirinya baru mengambil langkah hukum setelah isu ini terus bergulir dan merugikan reputasinya.
Pada 11 Juli 2025, Polda Metro Jaya menyatakan laporan Jokowi telah naik ke tahap penyidikan setelah dilakukan gelar perkara.
Sumber: TRIBUN SOLO
Ijazah Jokowi
Jokowi Bilang Isu Ijazah Awet karena Ada Orang Besar, Kuasa Hukum Roy Suryo: Asumsi Sifatnya Ilusi |
---|
Jokowi Ngaku Siap Hadapi Gugatan soal Ijazah Dirinya dan Wapres Gibran: Semua Kita Layani |
---|
Lagi! Jokowi Bongkar soal Dalang Besar di Balik Polemik Ijazahnya dan Gugatan Gibran |
---|
Hari Ini Roy Suryo Cs Gelar Bedah Buku Jokowi’s White Paper di UII Yogya |
---|
Setelah Buku Jokowi’s White Paper, Roy Suryo Bakal Terbitkan Buku Tentang Wapres Gibran |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.