Sabtu, 4 Oktober 2025

Koperasi Desa Merah Putih

Prabowo Ungkap Istilah Serakahnomics hingga Ingatkan Ketua Kopdes Merah Putih Jangan Untung Duluan

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan sejumlah hal dalam pidatonya saat peluncuran 80.000 Koperasi Merah Putih di Klaten.

BPMI Setpres dann Biro Humas Kemensos/Bayu Aprianto
PERESMIAN KDMP - Presiden Prabowo menghadiri acara Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Senin (21/7/2025). Pada acara tersebut, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan 80.081 KDMP di seluruh Indonesia. 

Prabowo menceritakan pengalamannya menemui ketua koperasi di lingkungan militer yang mempunyai mobil bagus, kadang-kadang ada yang sampai memiliki tiga mobil.

"Di batalyon ketua kooperasi mobilnya tiga. Bayangkan itu. Yang kurang pintar kok mobilnya di parkir di asrama. Jadi semua orang tahu.Tapi ini fenomena."

"Tapi sekarang yakin di bawah panglima TNI sudah tidak seperti itu. Sudah tidak ada kan? Tidak ada kan? Ketua koperasi macam itu sudah tidak ada di TNI. Sudah tidak ada? Bagus," sambungnya.

Ia lantas melanjutkan kisahnya saat bertugas sebagai Komandan Kostrad di Batalyon Cilodong puluhan tahun silam.

Saat itu, dirinya ingin memperoleh laporan dari ketua koperasi di satuannya sehingga memanggilnya untuk mengetahui seperti apa kondisinya.

Menurut Prabowo, ketua koperasi itu gemetaran saat bertemu dengannya.

"Ketua koperasinya waktu itu seorang kapten. Tok-tok-tok. Masuk. Dia masuk. Dia bawa map. Loh kok dia gemetaran gitu loh. Kertasnya gemetar," ungkap Prabowo sambil memeragakan orang gemetar.

"Jadi saya pikir loh ada apa ini? Pasti dia ada sesuatu yang dia yang dia takuti kan? Wah panggil. Kasih intel. Periksa ini kooperasi. Niatnya tidak diperiksa. Niatnya mau dapet laporan tapi dia sendiri (yang akhirnya diperiksa)," ucapnya.

Atas dasar itu, Prabowo mengingatkan kepada semua ketua Koperasi Merah Putih untuk membuat laporan yang benar. Selain itu, ia pun meminta publik memberikan pengawasan. 

"Jadi kata-kata Ketua Untung Duluan sudah tidak berlaku lagi. Di era kita sekarang. Bagaimana? Kepala Desa sanggup? Kepala Desa mengawasi? Ketua Kooperasi harus kalian awasi semua. Mereka paling dekat sama rakyat. Masa sampai hati. Kita semua awasi," tambahnya.

(Tribunnews.com/Deni/Taufik)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved