Koperasi Desa Merah Putih
Prabowo Ungkap Istilah Serakahnomics hingga Ingatkan Ketua Kopdes Merah Putih Jangan Untung Duluan
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan sejumlah hal dalam pidatonya saat peluncuran 80.000 Koperasi Merah Putih di Klaten.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan sejumlah hal dalam pidatonya saat peluncuran 80.000 Koperasi Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
Salah satunya, Prabowo menciptakan istilah 'serakahnomics' untuk mencap para pengusaha rakus yang mengambil keuntungan besar dari penderitaan rakyat.
Sebagai informasi, hadirnya Koperasi Merah Putih bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui koperasi.
Peluncuran koperasi desa dengan nama Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diumumkan Presiden Prabowo dalam Rapat Terbatas di Istana Negara pada 3 Maret 2025.
Sedangkan, launching Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diagendakan saat itu bertepatan pada Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli 2025.
“Ini bukan mazhab ekonomi liberal, bukan neoliberal, bukan pasar bebas. Ini serakahnomics. Ini nggak diajarkan di fakultas-fakultas,” ucap Prabowo, Senin.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan, istilah 'serakahnomics' digunakan untuk menyoroti praktik para pelaku usaha yang memanipulasi harga pangan.
Contohnya seperti harga beras dan pupuk dengan menyengsarakan petani dan rakyat kecil.
“Mereka bukan pengusaha sejati. Ini bukan bisnis. Ini keserakahan. Mereka mengisap darah rakyat. Mereka itu vampir-vampir ekonomi,” tegasnya.
Prabowo menjelaskan, praktik ini bukan hanya melanggar hukum, melainkan juga menghancurkan keadilan ekonomi nasional.
Ia menilai pengusaha semacam itu tak hanya rakus, tetapi juga mengancam ketahanan bangsa.
Baca juga: Prabowo Sebut Indonesia Gelap Didanai Koruptor, Pengamat Singgung Cara Berpikir
Prabowo menyebut, dirinya sudah memberikan peringatan berulang kepada para pelaku usaha besar yang terlibat dalam permainan harga pangan.
Namun, karena tidak ada perubahan signifikan, dirinya akan mengambil langkah hukum.
“Kalau masih melanggar, saya akan tindak. Saya akan sita. Jangan main-main dengan penderitaan rakyat,” ucapnya.
Prabowo lantas memberikan ultimatum kepada mafia penggilingan padi yang memainkan harga beras dan merugikan negara hingga Rp100 triliun per tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.