Ijazah Jokowi
Eks Rektor UGM Cabut Pernyataan soal Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Ada Tangan Jahat Cawe-cawe
Roy Suryo menilai ada pihak tertentu yang menekan eks Rektor UGM sehingga mencabut pernyataannya soal ijazah Jokowi.
Rismon pun berharap kepada publik agar tidak mencibir Sofian Effendi setelah menarik pernyataannya soal ijazah Jokowi.
Pasalnya, sambung Rismon, publik tidak mengetahui alasan di balik Sofian Effendi, termasuk apakah ada tekanan dari pihak lain.
"Saya tetap berpikir positif dan tetap berterimakasih kepada Prof Sofian Effendi mau menerima kami, memberikan informasi-informasi, dan mengingatkan kami alumni-alumni Universitas Gadjah Mada untuk memegang penuh Pancasila dan integritasnya karena itu merupakan simbol berdirinya UGM yang diresmikan Ir Soekarno," jelasnya.
Pernyataan Sofian Effendi soal Ijazah Jokowi

Sebelumnya, Sofian Effendi dalam wawancaranya bersama Rismon, menyebut tidak mungkin Jokowi memiliki ijazah S1 UGM karena nilainya tidak memenuhi syarat.
Adapun pernyataannya itu berkaca dari konferensi pers Bareskrim Polri terkait hasil penyelidikan ijazah Jokowi beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ketika mengacu pada ijazah Jokowi yang ditampilkan dalam konferensi pers tersebut, seharusnya mantan Wali Kota Solo itu lulus dengan gelar sarjana muda.
"Saya lihat di dalam transkip nilai itu juga yang ditampilkan bareskrim, IPK-nya itu nggak sampai dua kan. Kalau sistemnya benar, dia tidak lulus atau di-DO (drop out) istilahnya. Hanya boleh sampai sarjana muda," katanya.
Sofian juga mengaku heran ketika beredar skripsi Jokowi yang seolah-olah dibuat untuk memenuhi syarat untuk lulus.
Bahkan, dia menyebut skripsi Jokowi hanya berisi terkait pidato dari Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM, Soenardi.
Setelah itu, Sofian mengaku menanyakan kepada pihak UGM perihal skripsi Jokowi yang sempat beredar luas di media sosial.
Pihak UGM, kata Sofian, justru menyebut skripsi Jokowi memang tidak pernah diuji.
"Saya tanya ke petugasnya, 'Mbak, ini kok kosong'? Dia bilang 'iya, Pak, itu sebenarnya nggak diuji. Nggak ada nilainya. Makanya nggak ada tanggal, nggak ada tandatangan dosen penguji'," jelasnya.
Pengakuan tersebut pun membuat Sofian meyakini Jokowi tidak memiliki ijazah S1 UGM.
"Kalau dia mengatakan punya ijazah BsC (sarjana muda) mungkin betul lah. Kalau yang ijazah sarjana, nggak punya dia," kata Sofian.
Namun, seluruh pernyataannya itu langsung dicabut olehnya sehari setelah diwawancarai oleh Rismon tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.