Senin, 29 September 2025

Gaya Pendekatan Sufmi Dasco Ahmad Disebut Oase Politik di Tengah Badai Kepentingan

Dalam banyak isu penting, Dasco tampil tidak meledak-ledak, tidak terbawa arus media sosial, dan tidak tergoda untuk menggunakan bahasa provokatif

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
POSISI STRATEGIS DASCO - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/6/2025). Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menilai, Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menempati posisi yang strategis sekaligus kompleks 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menilai, Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menempati posisi yang strategis sekaligus kompleks. 

Ia bukan hanya bertanggung jawab menjaga kesolidan partai pemenang pemilu, tetapi juga menjadi salah satu figur penting dalam menjembatani kekuasaan eksekutif dan legislatif.

"Namun di balik posisi tersebut, yang paling penting justru adalah karakter dan pendekatan yang Dasco bawa ke dalam politik nasional: sejuk, sabar, dan sistematis," kata R Haidar Alwi, Selasa (15/7/2025).

Dalam banyak isu penting, Dasco tampil tidak meledak-ledak, tidak terbawa arus media sosial, dan tidak tergoda untuk menggunakan bahasa provokatif. 

Ketika polemik empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara menjadi bahan bakar sektarianisme di media lokal, Dasco tidak menyulut emosi, tetapi justru mengarahkan penyelesaian melalui dialog, konstitusi, dan penguatan integrasi nasional. Ia tidak menonjolkan ego fraksi, tetapi mendorong semangat kebangsaan.

"Gaya kepemimpinannya menjadi kontras sekaligus harapan. Ia menunjukkan bahwa politik tidak harus bising untuk efektif, dan tidak harus keras untuk dianggap kuat. Justru dalam ketenangan itu terletak kekuatan sejati: meredam, menjembatani, menyatukan," tutur R Haidar Alwi.

Baca juga: Habiburokhman Ditegur Dasco Gegara Draf RUU KUHAP Belum Diunggah ke Publik

Ia juga mencermati bahwa Sufmi Dasco Ahmad bukan tipe pemimpin yang hanya muncul saat sorotan besar. Justru ia konsisten hadir dalam berbagai momen penting kebangsaan, tidak hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai penggerak moral. 

Pada Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025, Dasco mengingatkan publik bahwa Pancasila bukan hanya hafalan seremonial, tetapi harus dijalankan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh para pejabat negara.

"Pernyataan itu, meski disampaikan singkat melalui kanal resminya, sangat bermakna. Ia menolak menjadikan hari besar hanya sebagai formalitas, dan justru mendorong internalisasi nilai luhur bangsa," sebut R Haidar Alwi.

Pada Hari Buruh Internasional, Dasco juga hadir dalam audiensi dengan serikat pekerja, mendengarkan keluhan dan memberi harapan agar legislasi berpihak pada keadilan industri. 

Sementara dalam momentum Hari Pahlawan, ia menyerukan semangat patriotisme yang bersih dari sekadar retorika kosong.

Bahkan dalam kasus kemanusiaan yang melibatkan WNI di Myanmar, Dasco menjadi salah satu pimpinan DPR yang mendorong agar pemerintah mempertimbangkan langkah operasi militer non-perang demi menyelamatkan warga negara. 

"Ini menandakan bahwa Dasco memahami betul bahwa kebangsaan bukan hanya wacana dalam negeri, tapi tanggung jawab global terhadap warga dan kehormatan negara," ungkap R Haidar Alwi.

Dalam struktur kekuasaan sekarang, Dasco menjadi figur strategis yang tidak bisa diremehkan. Sebagai Ketua Harian Gerindra dan orang kepercayaan Presiden Prabowo Subianto, ia memainkan peran penting dalam menjaga harmoni antara kekuatan politik partai dan visi besar negara. 

"Ia memastikan partai tetap solid, DPR tetap konstruktif, dan kebijakan nasional berjalan dalam rel konstitusi," jelas R Haidar Alwi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan