Minggu, 5 Oktober 2025

Generasi Muda Jadi Pasar Potensial untuk Propaganda Ekstrem, Kontra Narasi Jadi Solusi

Guru Besar Kriminologi UI, Prof. Adrianus Eliasta Meliala, dalam Podcast Kafe Toleransi BNPT menyebut bahwa strategi kelompok radikal.

Penulis: willy Widianto
Editor: Wahyu Aji
Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com
KELOMPOK RADIKAL - Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia, Prof. Adrianus Eliasta Meliala menyebut bahwa strategi kelompok radikal memang sudah lama bergeser ke dunia maya.  

Lantaran jumlahnya sangat banyak, niscaya belaka bila kemudian ada yang terpapar barang satu dua.

“Dari sekitar 70 juta itu, ada mungkin 0,001 persen yang nyangkut. Sekali lagi karena besarnya populasi itu, maka lalu pasti saja ada yang kemudian nyangkut dan kemudian menjadi radikal,” ujarnya.

Tapi, ia menggarisbawahi bahwa tidak semua yang mengakses konten radikal akan menjadi pelaku. Ada tahapan yang memisahkan antara simpati dan aksi: akses pada jaringan, pembiayaan, dan bahan aksi teror. 

“Benar bahwa antara men-download, meng-upload, mem-post dan seterusnya itu satu hal, tapi kemudian melakukan kegiatan radikal adalah hal yang lain,” ucapnya.

Inilah ruang yang coba diisi BNPT dengan strategi kontranarasi. Lewat program Kafe Toleransi, literasi digital, penguatan narasi kebangsaan, hingga kemitraan dengan kampus dan komunitas muda, negara membangun tandingan atas propaganda yang massif.

Kontranarasi tak hanya berfungsi sebagai klarifikasi informasi, tapi juga sebagai vaksin ideologis dengan menanamkan nilai-nilai moderat sebelum virus kebencian menyebar lebih dalam. 

Apalagi, generasi muda pengguna digital adalah penentu masa depan. BNPT melihat, untuk membendung radikalisasi, pencegahan lebih murah dan lebih manusiawi dibanding penindakan.

Kontranarasi tak sekadar menepis hoaks atau membantah ujaran kebencian. 

Ia harus hadir dengan gaya yang komunikatif, merangkul, dan relevan.

Terutama bagi generasi digital yang lebih banyak menatap layar ketimbang podium.

Di tengah derasnya arus informasi, pertarungan ideologis berlangsung senyap di kolom komentar, unggahan video, hingga pesan instan.

Baca juga: Penerima Bansos Main Judi Online hingga Danai Terorisme, Anggota DPR: Khianati Amanah Rakyat

Di ruang itulah, BNPT kini menempatkan salah satu pertahanan utama bangsa.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved