Selasa, 30 September 2025

Kasus Dana Hibah Jatim

Khofifah Masuk Lewat Pintu Belakang Polda Jatim, KPK Klaim Tak Ada Perlakuan Khusus

KPK respons Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang masuk lewat pintu belakang Polda Jatim untuk jalani pemeriksaan di KPK. 

Dok. Pemerintah Provinsi Jawa Timur
KHOFIFAH DIPERIKSA - Khofifah Indar Parawansa. KPK respons Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang masuk lewat pintu belakang Polda Jatim untuk jalani pemeriksaan di KPK.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons soal Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang masuk lewat pintu belakang Polda Jatim.

Menurut juru bicara KPK Budi Prasetyo, tidak ada perlakuan khusus yang diberikan pihaknya kepada Khofifah.

"Pada prinsipnya tidak ada pengistimewaan dalam pemeriksaan terhadap saksi," kata Budi dalam pernyataannya, Kamis (10/7/2025).

Budi mengatakan saat ini Khofifah sedang menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK di Polda Jatim.

Khofifah pada hari ini diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur tahun 2019–2022.

Berdasarkan informasi dari Jatim, Khofifah tiba di Polda Jatim sekira pukul 09.50 WIB menggunakan mobil Toyota Kijang Innova berpelat nomor W 3349 YS.

Akan tetapi Khofifah tidak lewat pintu depan Polda Jatim

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu masuk ke Polda Jatim lewat pintu sisi belakang yang tidak terawasi oleh wartawan.

Baca juga: Khofifah Tak Hadiri Panggilan KPK soal Kasus Dana Hibah, Ternyata Sedang Ambil Cuti ke Luar Negeri

Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan pemeriksaan Khofifah di Jatim bukan tanpa sebab.

Kata Setyo, pemeriksaan Khofifah dilakukan di Jatim lantaran penyidik KPK juga sedang melakukan pemeriksaan saksi terkait perkara dugaan korupsi pembangunan Gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan.

"Jadi gini, yang pertama itu bersamaan dengan penyidik yang sedang melakukan pemeriksaan di perkara Lamongan. Jadi efisiensi, kita ada di sana, makanya nanti dalam pemeriksaannya mumpung mereka ada di wilayah Jawa Timur, maka ya sekalian aja. Intinya itu," kata Setyo di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/7/2025).

Setyo belum bisa menyampaikan materi pemeriksaan yang akan dikonfirmasi penyidik kepada Khofifah.

"Ya, pasti, secara administrasi lah. Pertanggungjawaban secara administrasinya. Itu aja," kata dia.

Khofifah Indar Parawansa sebelumnya dipanggil penyidik ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Jumat (20/6/2025).

Namun, Khofifah tidak memenuhi panggilan penyidik dan meminta penjadwalan ulang.

Baca juga: Siap Ditahan di Skandal Dana Hibah Jatim, Kusnadi Senggol Khofifah: Masa Dia Enggak Tahu

Diberitakan sebelumnya, KPK membuka peluang untuk memanggil dan memeriksa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam penyidikan kasus dugaan suap pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019–2022.

Hal itu menyusul pengakuan dari mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Kusnadi yang diperiksa pada Kamis (19/6/2025).

Kusnadi sebelumnya menyebut bahwa Khofifah yang mengeluarkan persetujuan atas dana hibah untuk pokmas.

"Setiap informasi dan keterangan yang disampaikan oleh para saksi tentu semuanya akan didalami oleh penyidik," kata juru bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

"Dan penyidik akan melihat jika memang ada kebutuhan untuk memanggil pihak-pihak tertentu untuk dimintai keterangannya, KPK tentu akan memanggil pihak-pihak tersebut," imbuhnya.

Setelah pemeriksaan, Kusnadi menjelaskan soal proses dana hibah yang menjadi bancakan. 

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyebutkan bahwa proses pencairan dana hibah untuk pokmas dibicarakan bersama kepala daerah terkait.

Ketika dikonfirmasi lebih jauh, apakah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengetahui proses dana hibah yang berujung rasuah ini, justru Kusnadi menegaskan bahwa Khofifah lah yang mengeluarkan persetujuan atas dana hibah untuk pokmas.

"Ya dana hibah itu kan proses ya, ini proses ya, bukan materi, ya itu kan dibicarakan bersama-sama dengan kepala daerah. Jadi ya kalau dana hibah itu, ya dana hibah itu ya, dua-dua dan pelaksanannya juga sebenarnya semuanya kepala daerah," kata Kusnadi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

"Orang dia yang mengeluarkan, masa dia enggak tahu," ujar Kusnadi ketika dikonfirmasi apakah Gubernur Jatim mengetahui dana hibah ini.

Keterlibatan kepala daerah kembali disinggung Kusnadi ketika dikonfirmasi apakah ada aliran dana hibah ke pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur. 

Diketahui kantor KONI Jatim sempat digeledah KPK. Bahkan kediaman Wakil Ketua KONI Jatim periode 2010–2019 La Nyalla Mattalitti di Surabaya juga turut digeledah.

"Ya itu kan juga hibah kan, kan bukan DPRD yang berhibah, itu kan bukan kewenangan DPRD mengeksekusi anggaran itu, bukan DPRD yang mengeksekusi anggaran, yang mengeksekusi anggaran itu ya kepala daerah," ucap Kusnadi yang diperiksa penyidik hampir delapan jam ini.

KORUPSI DANA HIBAH - Mantan Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi usai diperiksa penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/6/2025). Dia diperiksa dalam kasus dugaan suap pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019–2022.
KORUPSI DANA HIBAH - Mantan Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi usai diperiksa penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/6/2025). Dia diperiksa dalam kasus dugaan suap pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019–2022. (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Tercatat Kusnadi tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.32 WIB. Dia keluar dari markas KPK pukul 17.28 WIB.

Kendati kerap menyinggung keterlibatan kepala daerah, dalam hal ini Gubernur Jatim, Kusnadi tidak memiliki harapan bahwa KPK akan memeriksa Khofifah.

Kusnadi mengatakan pemeriksaan terhadap politikus PKB itu merupakan kewenangan dari penyidik KPK.

"Oh saya tidak berharap apa-apa.Ya apalah itu kewenangan penegak hukum itu," kata Kusnadi.

Sosok Khofifah Indar Parawansa bukan kali ini saja mencuat dalam kasus dugaan suap dana hibah Jatim.

Ruang kerja Khofifah sempat digeledah pada Rabu, 21 Desember 2022.

Penggeledahan itu dilakukan penyidik sewaktu penanganan perkara dugaan suap dana hibah Jatim ini masih mengusut Wakil Ketua DPRD Jatim 2019–2024 Sahat Tua P. Simanjuntak.

Sahat Tua saat ini tengah menghadapi vonis 9 tahun penjara atas kasus suap dana hibah Jatim.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan