Minggu, 5 Oktober 2025

Menteri Agama Pastikan Pelaksanaan Umrah dan Haji Lewat Jalur Laut Masih Wacana

Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan pemberangkatan umrah dan haji melalui jalur laut masih wacana. 

Kemenag
JALUR LAUT - Menteri Agama Nasaruddin Umar. Ia memastikan pemberangkatan umrah dan haji melalui jalur laut masih wacana.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan pemberangkatan umrah dan haji melalui jalur laut masih wacana. 

Pemerintah sebelumnya dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan dibukanya jalur laut sebagai alternatif pelaksanaan ibadah umrah dan haji.

"Masih wacana ya (umrah dan haji melalui jalur laut)," ujar Nasaruddin di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Rencana pemberangkatan jemaah umrah dan haji melalui jalur laut sebelumnya disampaikan dalam peluncuran SGIE Report 2024/2025 dan peringatan satu dekade Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) di Bappenas, Jakarta, Selasa (8/7/2025) lalu. 

Saat itu, Nasaruddin menyebut inisiatif ini sedang didiskusikan dengan otoritas Saudi Arabia.

"Digagas ke depan kami kira sangat prospektif memperkenalkan umrah dan haji melalui kapal laut. Kami juga kemarin berbicara dengan sejumlah pejabat-pejabat di Saudi Arabia,” kata Nasaruddin.

Menurut Nasaruddin, jika infrastruktur pendukung seperti pelabuhan dan sarana transportasi laut telah tersedia, maka penyelenggaraan haji dan umrah lewat laut dapat menjadi pilihan yang lebih terjangkau bagi masyarakat. 

"Kalau memang itu persyaratannya terpenuhi, peluangnya sudah dibangun sekarang. Itu terbuka,” ucapnya.

Ia menambahkan, model ini memungkinkan jemaah dari negara-negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Menurutnya, bisa untuk mengakses Tanah Suci melalui pelabuhan seperti Jeddah tanpa bergantung sepenuhnya pada penerbangan.

“Bukan hanya negara-negara kawasan yang dekat seperti Mesir, bahkan dari Indonesia dan Asia lainnya bisa mengakses,” jelasnya.

Nasaruddin menilai inisiatif ini tidak hanya membuka jalur baru bagi masyarakat, tapi juga akan memberikan nilai tambah bagi Arab Saudi. 

Terlebih, pendekatan baru yang diambil Saudi kini lebih terbuka terhadap berbagai inovasi dan investasi strategis.

“Saudi Arabia ini sekarang pendekatannya sangat bisnis, dengan konsultan dari Amerika. Ini betul-betul memanfaatkan potensi geografis Saudi Arabia,” ujarnya.

Menag juga menyinggung rencana modernisasi fasilitas ibadah di Tanah Suci, seperti pembangunan Mina menjadi delapan lantai, pelebaran area Ka’bah, dan pengurangan bukit di sekitarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved