Alasan Roy Suryo Tak Hadir dalam Pemeriksaan Terkait Kasus Tudingan Ijazah Palsu

TRIBUNNEWS.COM - Pakar telematika KRMT Roy Suryo mengungkapkan alasan tidak menghadiri pemeriksaan terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), pada Kamis (3/7/2025).

Roy Suryo menegaskan, tidak ada undangan dari kepolisian untuk memintanya datang pada Kamis.

"Untuk kemarin (Kamis) kami jelas tidak mungkin hadir karena tidak ada undangan sama sekali, baik melalui surat maupun sekadar WA," ungkap Roy Suryo, Jumat (4/7/2025).

Roy Suryo juga membantah tudingan mangkir.

"Bagaimana bisa 'mangkir' kalau diundang pun tidak," ungkap mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu.

Adapun pada Selasa (1/7/2025), Roy Suryo mengaku ada undangan klarifikasi, namun memutuskan tidak hadir.

"Kalau Selasa memang ada undangan klarifikasi, tetapi meski sebenarnya siap 11.000 trilyun persen hadir, atas saran kuasa hukum, kami menolak hadir karena surat undangan tidak jelas," ungkapnya. 

Roy Suryo menilai, ada miskomunikasi dan miskoordinasi di Polda Metro Jaya, antara penyidik Ditreskrimum dan Dithumas.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebut Roy Suryo dijadwalkan diambil keterangannya pada Kamis kemarin

"Saudara RS terjadwal akan diambil keterangan dalam rangka penyelidikan hari ini (kemarin, red)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis.

"Saat ini penyelidik masih menunggu apakah hadir atau tidak," sambungnya.

Baca juga: Roy Suryo Tak Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya soal Ijazah Jokowi, Penasihat Kapolri: Itu Blunder

Roy Suryo dijadwalkan dimintai klarifikasi oleh penyelidik pada pukul 10.00 WIB di Mapolda Metro Jaya, namun tidak hadir. 

Untuk diketahui, pemanggilan Roy Suryo merupakan bagian proses penyelidikan atas lima laporan polisi yang dilimpahkan ke Subdirektorat Keamanan Negara (Kamneg), Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Seluruh laporan tersebut, terkait tuduhan publik terhadap keabsahan ijazah Jokowi.

Kepolisian menggabungkan semua laporan ke dalam satu rangkaian penyelidikan untuk memudahkan penelusuran dan menghindari duplikasi proses hukum.

“Rangkaian peristiwa yang sedang didalami itu peristiwanya sama,” kata Kombes Ade Ary.

4 Nama Juga Belum Hadir