Senin, 6 Oktober 2025

Korupsi Jalan di Mandailing Natal

5 Fakta Rumah Mewah Topan Obaja Ginting di Medan yang Digeledah KPK, Baru Ditempati Sekira 6 Bulan

Rumah mewah milik Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR)  Topan Obaja Ginting di Medan digeledah KPK. Ini 5 fakta terkait rumah tersebut.

Penulis: Adi Suhendi
Tribun Medan/Anisa
RUMAH TOPAN GINTING - Penampakan rumah Milik Kadie PUPR Topan Obaja Ginting di Royal Sumatera di Jalan Jamin Ginting Medan, yang digeledah pihak KPK, Rabu (2/7/2025). Rumah tersebut ditaksir memiliki harga Rp 5 miliar. 

Petugas Keamanan  Perumahan Royal Sumatera, Yogi mengatakan rumah yang ditempati Topan sudah kosong sejak dua tahun lalu dan baru diisi oleh penghuni baru pada tahun ini.

Dikatakannya, rumah tersebut direnovasi tak lama setelah dijual pemilik lama. 

Setelah direnovasi, rumah ini pun sering disinggahi, tetapi, pemilik tidak pernah menetap di rumah tersebut.

"Enggak tahu (Topan yang punya rumah) tapi yang tinggal di sini penghuni baru  adalah mungkin sekitar 6 bulan lalu mereka tinggal,  tapi  ketika  rumah ini  direnovasi saya tahu. Tak lama dari renovasi lah sempat ada beberapa kali yang datang ke rumah itu, tapi tidak menetap di sana. Sama kayak  pemilik yang lain, dijadikan rumah singgah," jelas Yogi yang sudah bekerja di komplek perumahan cluster Topaz selama 10 tahun.

Dikatakan Yogi, rumah Topan awalnya dimiliki orang cina yang sering ke luar negeri.

"Orang china ini yang punya awalnya, dia sering ke luar negeri ke negara Singapura kalau tidak salah. Tapi, tahun lalu kayaknya rumahnya dijual, enggak lama di awal tahun,  ada yang beli itulah penghuni yang sekarang, makanya saya bilang, baru enam bulan pemilik baru  di sini," jelasnya.

2. Sudah Sepekan Digembok

Seorang security di samping rumah Topan, Nanda mengungkap sudah satu pekan rumah Topan kosong dan digembok. 

"Terakhir saya lihat bulan lalu, ada yang masuk rumah itu. Tapi, satu minggu ini rumahnya sudah kosong dan digembok," ucapnya. 

Nanda juga tidak mengetahui, siapa pemilik rumah tersebut.

Sebab, saat datang, pemilik rumah hanya memasukkan mobil tersebut. 

"Tidak pernah sosialisasi mereka (pemilik rumah) kalau datang masukkan mobil lalu tutup. Jadi enggak pernah tahu siapa pemilik rumahnya," ucapnya.

Apalagi, pada saat datang, katanya Tim KPK datang secara berombongan. 

Kemudian terlihat seperti  dibuka paksa gemboknya.

"Rumah itu (Topan) lebih luas dari rumah ini,  tapi emang dua tahun ini rumahnya dijual.  Namun,  pemilik baru ini enggak tau kapan beli rumah ini, yang jelas tahun lalu itu masih di jual. Makanya pas KPK datang maksa buka gembok juga sedikit kaget. Tapi mereka bilang tadi mereka dari pemerintah , gitu aja," ucap Nanda yang sudah bekerja selama tiga tahun di samping rumah Topan. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved