Sabtu, 4 Oktober 2025

Menteri Pertanian Temukan Anomali Harga Beras Naik di Tengah Stok yang Melimpah

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan adanya anomali dalam lonjakan harga beras nasional.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Fersianus Waku
MENTAN ANOMALI BERAS - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, saat menggelar jumpa pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (26/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan adanya anomali dalam lonjakan harga beras nasional meski stok saat ini mencapai level tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

"Bulan lalu terjadi kenaikan harga di saat stok kita tertinggi selama 57 tahun," kata Amran dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Menurut Amran, produksi beras nasional diperkirakan mencapai 35,6 juta ton, melampaui target 32 juta ton.

 

Prediksi dari United States Department of Agriculture (USDA) juga menunjukkan angka 34,6 juta ton.

Dengan kondisi tersebut, Amran mempertanyakan kenaikan harga yang terjadi di tingkat konsumen, sementara harga di produsen justru menurun.

Pihaknya, kata dia, telah melakukan pengecekan ke pasar-pasar besar di 10 provinsi bersama Satgas Pangan, Badan Pangan, Kepolisian, Kejaksaan, dan Inspektorat.

"Ada anomali yang kami baca dan dulu kita sampaikan bahwasannya harga beras di konsumen naik, tetapi di produsen turun," ujar Amran.

Dari hasil pengecekan, ditemukan berbagai pelanggaran, mulai dari perbedaan berat kemasan, mutu yang tidak sesuai standar, hingga harga yang melebihi harga eceran tertinggi (HET).

"Ternyata, ada yang tidak pas, termasuk HET," ungkap Amran.

Amran menambahkan, sebagian produk beras belum memiliki izin, dan mutu beras tidak sesuai dengan standar pemerintah.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved