Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Anggota DPR Ungkap Dampak jika Konflik Iran-Israel Kembali Meningkat dan Selat Hormuz Ditutup

Sejumlah dampak yang dapat dirasakan Indonesia jika eskalasi konflik Iran-Israel kembali meningkat hingga menyebabkan Selat Hormuz ditutup.

RNTV/TangkapLayar
JALUR VITAL - Pemandangan udara Selat Hormuz yang menjadi jalur vital perdagangan dunia. Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta, membeberkan sejumlah dampak yang dapat dirasakan Indonesia jika eskalasi konflik Iran-Israel kembali meningkat hingga menyebabkan Selat Hormuz ditutup. 

"Perintah Pak Presiden Prabowo kepada kami itu adalah bagaimana caranya kita mengoptimalkan kenaikan lifting," ungkapnya. 

Jumlah sumur minyak di Indonesia, disebut Bahlil berjumlah 40 ribu.

Dari jumlah itu, terdapat 16-17 ribu sumur yang produktif, sedangkan lainnya belum.

"Ada yang idle well (sebelumnya aktif, tapi kini dihentikan operasinya) dan macam-macam," ungkap Bahlil.

Sumur tersebut bisa jadi masih memiliki potensi untuk diproduksikan kembali.

Bahlil menjelaskan, Kementerian ESDM akan mengevaluasi kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan memberikan teguran keras kepada pihak-pihak yang tidak mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur yang sudah siap.

Bahkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk mengambil alih sumur-sumur yang tidak dikelola dengan baik agar dapat ditawarkan kepada investor lain yang lebih kompeten.

Selain itu, pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci dalam upaya peningkatan produksi minyak. 

Bahlil mencontohkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sumur-sumur tua di Indonesia. 

"Salah satu teknologi yang kita sudah kembangkan sekarang adalah EOR. Ini dalam rangka meningkatkan produktivitas lifting kita," ucap Bahlil. 

Beberapa proyek EOR telah menunjukkan hasil positif, seperti penambahan produksi di Natuna dan Cepu.

Bahlil juga menekankan pentingnya membangun ketahanan energi dari dalam negeri. 

Menurutnya, terlalu bergantung pada pasokan global yang penuh ketidakpastian dapat menimbulkan kerentanan.

“Kita sudah mapping dengan beberapa teman-teman dari KKKS. Contoh, katakanlah kemarin dapat 20 ribu barel di Natuna yang punya Medco. Kita lagi Insyaallah tanggal 26 Juni ini ada penambahan lagi 30 ribu barel di Cepu milik ExxonMobil. Jadi perlahan kita mencapai lifting minyak kita,” ungkapnya.

Sementara itu, sebagaimana diketahui, perang Iran-Israel yang berlangsung selama 12 hari kini resmi memasuki fase gencatan senjata.

(Tribunnews.com/Deni/Gilang)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved