Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Anggota DPR Ungkap Dampak jika Konflik Iran-Israel Kembali Meningkat dan Selat Hormuz Ditutup

Sejumlah dampak yang dapat dirasakan Indonesia jika eskalasi konflik Iran-Israel kembali meningkat hingga menyebabkan Selat Hormuz ditutup.

RNTV/TangkapLayar
JALUR VITAL - Pemandangan udara Selat Hormuz yang menjadi jalur vital perdagangan dunia. Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta, membeberkan sejumlah dampak yang dapat dirasakan Indonesia jika eskalasi konflik Iran-Israel kembali meningkat hingga menyebabkan Selat Hormuz ditutup. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta, membeberkan sejumlah dampak yang dapat dirasakan Indonesia jika eskalasi konflik Iran-Israel kembali meningkat hingga menyebabkan Selat Hormuz ditutup.

Hal tersebut disampaikan Sukamta dalam acara Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (25/6/2025).

"Nah kalau sampai ini (Selat Hormuz) ditutup pasti dampaknya akan sangat serius bagi Indonesia karena impor minyak kita sangat besar, minyak dan gas kita itu 50 persennya dari sana, Qatar maupun Arab Saudi." 

"Yang kedua, harga minyak dan gas pasti juga akan melonjak naik sehingga itu akan berdampak pada produksi, kemudian transportasi, logistik pasti akan naik dan ada kemungkinan secara umum seluruh dunia akan ada kenaikan inflasi dan penurunan pertumbuhan," tutur Sukamta.

Meski begitu, Sukamta yakin bahwa Presiden Prabowo Subianto yang sudah berkunjung ke Rusia dan negara lain pasti akan mengantisipasi adanya kemungkinan Selat Hormuz ditutup.

"Misalnya mencari peluang-peluang untuk mendapatkan sumber-sumber minyak dan gas alternatif selain dari dua sumber yang berada di sekitar Selat Hormuz." 

"Nah mungkin juga hal-hal yang lain yang juga perlu diantisipasi industri kimia turunan migas seperti pupuk juga pasti akan mengalami dampak yang sangat serius," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia pasang kuda-kuda bersiap menghadapi lonjakan kenaikan harga minyak dunia akibat ancaman penutupan Selat Hormuz buntut ketegangan antara Iran dengan Israel dan Amerika Serikat (AS).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pemerintah memberikan perhatian serius terhadap ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Bahlil mengatakan, situasi konflik Iran vs Israel dapat berdampak signifikan pada harga minyak dunia. 

"Dalam konteks minyak, ketika Selat Hormuz ditutup ini akan berdampak kenaikan harga minyak dunia,” ujar Menteri Bahlil dalam keterangannya, Rabu.

Baca juga: Siasat Bahlil Tanggulangi Kenaikan Harga Minyak Dunia Akibat Ancaman Penutupan Selat Hormuz

Jika Selat Hormuz ditutup, maka harga minyak dunia berpotensi melonjak di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni 82 dollar AS per barel.

Meskipun, kata Bahlil, harga saat ini masih terkendali, yaitu di bawah 80 dollas AS per barel. 

Lakukan Lifting

Bahlil mengungkapkan, siasat yang dilakukan pemerintah salah satunya ialah meningkatkan produksi minyak domestik (lifting).

Sejak 2008, ungkap Bahlil, lifting minyak Indonesia cenderung menurun.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved