Kamis, 2 Oktober 2025

Penulisan Ulang Sejarah RI

Fadli Zon Kembali Bicara soal Pemerkosaan Massal 1998, Pertanyakan Bukti TSM: Harus Ada Fakta Hukum

Menteri Kebudayaan Fadli Zon kembali merespons soal tragedi pemerkosaan massal 1998, kini ia mempertanyakan bukti dan fakta hukum tragedi tersebut.

Tribunnews.com/Fersinanus Waku
PEMERKOSAAN MASSAL 1998 - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). Menteri Kebudayaan Fadli Zon kembali buka suara terkait tragedi pemerkosaan massal yang terjadi di Indonesia pada Mei 1998 silam. Fadli Zon menegaskan dalam penentuan kasus pemerkosaan di 1998 itu merupakan pemerkosaan massal atau tidak, maka harus ada fakta hukum yang jelas. 

Menteri Kebudayaan itu lantas mencontohkan kasus pemerkosaan massal yang pernah terjadi.

Di antaranya yang dilakukan oleh Tentara Jepang kepada China, tepatnya pada penduduk Nanjing.

Lalu ada juga pemerkosaan massal yang dilakukan oleh Tentara Serbia kepada warga Bosnia.

"Seperti terjadi oleh Tentara Jepang kepada misalnya China itu Nanjing oleh Tentara Serbia kepada Bosnia ya, seperti peristiwa itu namanya masal."

"Ada sistematik terstruktur dan masif, TSM. Gitu lho, nah sekarang ada enggak, kalau ada buktinya enggak pernah ada," ungkap Fadli.

Baca juga: Ketua Umum PITI Sesalkan Pernyataan Fadli Zon soal Tragedi 1998: Luka Lama Itu Nyata

Komisi X DPR Bakal Panggil Fadli Zon yang Sangkal Rudapaksa Massal 1998

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa Komisi X akan meminta penjelasan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang menyangkal kebenaran kasus rudapaksa massal dalam Tragedi 1998. 

Hal ini dilakukan untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat, mengingat hal tersebut merupakan isu sensitif.

"Komisi terkait (Komisi X) saya dengar akan meminta Menteri yang bersangkutan memberikan keterangan di DPR," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Menurut Dasco, pemanggilan Fadli Zon ini perlu dilakukan agar publik memperoleh penjelasan langsung dari pernyataan Fadli Zon yang menuai polemik.

"Saya pikir itu bagus untuk meng-clearkan hal-hal yang kemudian menjadi informasi bagi masyarakat," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Chaerul Umam)

Baca berita lainnya terkait Penulisan Ulang Sejarah RI.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved