Kepala BPIP: Ketuhanan dan Kebangsaan Bukanlah Hal yang Bertentangan
Prof. Yudian menegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sudah mengandung nilai-nilai luhur yang mampu menjadi penuntun.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kegiatan diskusi nasional bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”, bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid L, Pekalongan.
Deputi Bidang Komunikasi dan Sosialisasi BPIP, Ir. Prakoso yang menyampaikan pentingnya memperluas jangkauan edukasi Pancasila kepada generasi muda, termasuk di lingkungan perguruan tinggi.
BPIP terus menggencarkan program sosialisasi nilai-nilai Pancasila dengan pendekatan dialogis dan kolaboratif.
“Perguruan tinggi seperti UIN Pekalongan memiliki peran strategis dalam membumikan nilai-nilai Pancasila secara kontekstual. Melalui pendekatan akademik, kita dapat menyentuh akar kesadaran mahasiswa sebagai agen perubahan,” ungkap Ir. Prakoso melalui keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).
Sementara itu, Kepala BPIP, Prof. KH. Yudian Wahyudi, sebagai pembicara kunci yang menyampaikan pentingnya menanamkan kembali nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dan semangat kebangsaan dalam kehidupan beragama dan bernegara.
Dalam sambutannya, Prof. Yudian menegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sudah mengandung nilai-nilai luhur yang mampu menjadi penuntun dalam kehidupan yang majemuk.
"Ketuhanan dan kebangsaan bukanlah dua hal yang bertentangan. Justru keduanya saling melengkapi dalam membentuk masyarakat Indonesia yang religius sekaligus nasionalis,” ungkapnya.
Ia juga menekankan peran penting perguruan tinggi, khususnya UIN sebagai lembaga pendidikan berbasis keislaman, dalam merawat nilai-nilai toleransi dan memperkuat moderasi beragama di tengah tantangan ideologis global.
Senada dengan Prof Yudian, Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Zaenal Mustakim dalam sambutannya menyambut baik acara yang dilaksanakan di Gedung K.H Abdurrahman Wahid.
Dirinya menyampaikan bahwa moderasi beragama bukan sekadar wacana, melainkan harus diwujudkan melalui kurikulum, riset, dan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan.
“UIN Pekalongan berkomitmen menjadi kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga menjadi pelopor dalam memperkuat semangat kebangsaan di tengah keberagaman,” ujar Prof. Zaenal.
Kegiatan ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta tokoh masyarakat, dan diakhiri dengan sesi diskusi panel yang mengangkat pengalaman lokal dalam menjaga harmoni antar umat beragama di wilayah Pekalongan dan sekitarnya.
Melalui kegiatan ini, BPIP dan UIN Pekalongan berharap nilai-nilai Ketuhanan dan kebangsaan terus mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia demi menjaga keutuhan dan perdamaian bangsa.
76 Nama Paskibraka Upacara HUT ke-80 RI, Minggu 17 Agustus 2025 di Istana Merdeka |
![]() |
---|
Narasi Ismanto Buruh di Pekalongan Ditagih Pajak Rp2,8 M Tak Benar, DJP Jateng: Hanya Klarifikasi |
![]() |
---|
Ismanto Buruh Jahit Terima Tagihan Pajak Rp 2,8 Miliar, Ini Penyebab dan Solusinya |
![]() |
---|
Buruh Jahit Mengurung Diri usai Dapat Tagihan Pajak Rp2,8 M: Petugas Pajaknya Juga Heran |
![]() |
---|
8 Fakta Viral Buruh Jahit di Pekalongan Didatangi Petugas Pajak soal Transaksi Rp 2,8 M, Bukan Tagih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.